MOROWALI, Kabar Selebes – Salah satu perusahaan pertambangan batu gamping melaksanakan Sosialisasi Kelanjutan Kegiatan Peledakan (Blasting) yang akan dilakukan PT Mineral Bumi Nusantara (MBN) di Desa Lahuafu, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kegiatan digelar di Balai Desa Lahuafu pada Rabu (28/7/2021).
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Sekretaris Kecamatan Bungku Timur, KTT PT MBN Muhdar, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa dan Ketua BPD Lahuafu dan Unsongi, serta sejumlah warga masyarakat kedua desa.
Pada kesempatan itu, KTT PT MBN, Muhdar, menjelaskan tentang blasting yang dilakukan. Dijelaskannya, bahwa secara khusus di Desa Lahuafu sebagai areal blasting dan dampak yang akan ditimbulkan sampai di wilayah Desa Unsongi.
“Sebelum saya menjelaskan tentang mekanisme secara teknis dari kegiatan blasting yang akan diterapkan ke depan, saya mewakili PT MBN menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas adanya insiden yang terjadi pada Sabtu, 24 Juli 2021,” jelasnya.
“Sekitar pukul 10.00 pagi terjadi kesalahan teknis yang menimbulkan intensitas bunyi yang cukup tinggi, serta adanya flaying rock atau batuan yang berterbangan, yang mengakibatkan terjadinya kebocoran atap rumah di pemukiman areal Puluti Desa Lahuafu,”” jelasnya lagi.
Dikatakan Muhdar, bahwa kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan dari tim peledakan (blasting). Tapi murni karena kesalahan teknis. Dari kejadian itu, pihak perusahaan mengambil langkah atau respon cepat terhadap kerusakan atau kerugian yang terjadi. Dengan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.
Secara internen, pihak perusahaan telah melakukan evaluasi kerja atau meeting interen untuk mengantisipasi agar ke depan hal-hal yang merugikan masyarakat tidak terjadi lagi. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman terhadap kegiatan blasting.
“PT MBN akan selalu berupaya menjaga hubungan harmonis yang terbangun antara pihak perusahaan dan masyarakat, khususnya Desa Lahuafu dan Unsongi. PT MBN juga akan selalu berusaha dengan adanya hasil penambangan, masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya secara khusus dalam pembangunan desa,” ungkapnya.
Olehnya itu, setiap ada permasalahan yang ditimbulkan, manajemen perusahaan akan selalu berupaya menyelesaikan dengan mengedepankan pendekatan persuasif.
Dikatakan Muhdar, secara umum proses penambangan dengan menggunakan sistem peledakan, merupakan aalah satu pekerjaan yang memiliki resiko tinggi. Akan tetapi jika dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP), maka resiko dari kegiatan peledakan dapat diminimalisir.
Disebutkannya, bahwa PT MBN melakukan kegiatan peledakan karena alat gali (exavator) atau breaker tidak mampu untuk membongkar batuan, dan biaya pembongkaran begitu besar. Sehingga dengan adanya peledakan sistem penambangan lebih mudah dan target produksi bisa tercapai.
“PT MBN pada bulan Juli 2021 telah melakukan kegiatan blasing sebanyak 8 kali. Ke depannya dengan menggunakan format 4 lubang atau dengan komposisi isian sebanyak 100 kilogram, dinamite sebanyak 8 pcs dengan kedalaman 9 meter,” sebut Muhdar.
Sementara, Kepala Desa Lahuafu, Feri Saputra menjelaskan , bahwa sosialisasi tahap II yang dilaksanakan merupakan permintaan masyarakat Desa Lahuafu dan Unsongi atas efek proses penambangan sistem peledakan ((blasting).
“Pihak kedua desa (Lahuafu dan Unsonfi) menekankan kepada pihak perusahaan( PT MBN) untuk penggunaan alat peledak yang menimbulkan efek ledakan berupa getaran kuat agar bisa mengutamakan keamanan masyarakat,” harapnya.
Sedangkan Sekretaris Camat Bungku Timur, Saharudin mengatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan pihak PT MBN, yaitui legalitas dan tanggung jawab terhadap masyarakat, baik secara materi maupun moril .
“Sehingga keberadaan perusahaan benar-benar dirasakan manfaatnya di kedua desa (Lahuafu dan Unsongi),” ungkapnya. (ahl)
Laporan: Ahyar Lani