PALU, KabarSelebes – Dua hari pasca gempa bumi beruntun di Kabupaten Tojo Una-una, masyarakat masih trauma akan adanya gempa susulan, Rabu (28/07/2021).
“Kami tetap di lokasi pengungsian karena masih trauma dan khawatir akan adanya gempa susulan,” ujar Fikran Talapiu, seorang warga pengungsi.
Dari hasil assessment sementara relawan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Touna menyebutkan terdapat 2 titik pengungsian di lokasi kejadian yakni 100 Kepala Keluarga (KK) di Desa Labuan dan 70 KK di Desa Sabulira Toba, Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-una.
Masyarakat pengungsian berharap terhadap perhatian pemerintah daerah setempat paling tidak datang melihat warga yang sedang mengungsi dan kebutuhan bantuan seperti air mineral dan obat-obatan.
Freddy Onora, manajer Advokasi dan Kampanye Celebes Bergerak mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap pemerintah daerah Tojo Unauna.
“Meskipun tidak ada korban jiwa dan kerugian yang signifikan, tetapi warga masih trauma kembali ke rumah mereka. Olehnya kami meminta agar Bupati atau Wakil Bupati paling tidak hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengungsi setidaknya memberikan segala kebutuhan para pengungsi di tenda darurat,” tegas Freddy Onora.
Ia menambahkan, untuk mendesak pemerintahan Tojo Unauna untuk segera membuat langkah-langkah mitigasi berdasarkan kajian resiko bencana sehingga jangan sampai adanya penyesalan di kemudian hari.
“Artinya, kalau terjadi sesuatu yang kita tidak inginkan, maka yang bertanggungjawab adalah pemerintah daerahnya, karena tidak menjalankan mandat Undang-undang 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,” tandas Freddy Onora. (am)
Laporan : Alsih Marselina