POSO, Kabar Selebes– Jumlah terkonfirmasi kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Poso terus meningkat. Dari data laporan harian surveilans ketat Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Poso tertanggal Senin 26 Juli 2021 secara akumulatif jumlah warga yang terkena Covid-19 mencapai 719 terkonfirmasi, 82 meninggal dunia, 2.174 sembuh dan total terkonfimasi secara keseluruhan mencapai 2.975 kasus.
Terkait hal itu Sekretaris Satgas Covid-19 Poso, Musdar mengkonfirmasi tingginya kasus Covid-19 di Poso.
Kata Musdar, tingginya Covid-19 yang masuk dalam daftar surveilans karena jumlah akumulatif warga yang reaktif berdasarkan Rapid Antigen lebih tinggi dibandingkan warga reaktif berdasarkan Swab PCR.
Hal itu dilakukan berdasarkan adanya aturan keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.01.07/Menkes/3602/2021 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/446/2021 Tentang Penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan Covid-19.
“Jadi setelah ada aturan dari Menteri Kesehatan, sekarang yang reaktif hasil Rapid Antigen dinyatakan positif Covid-19, kalau dulu kan tidak. Itu dilakukan lebih kepencegahan antisipasi penyebaran Covid di masyarakat, masyarakat lebih mendapatkan warning agar menjaga imun dan tidak melakukan kontak ke orang lain,” ucapnya Senin (26/7/21)
Menurut Musdar, jadi jumlah warga yang positif Covid-19 di Poso kebanyakan warga yang hasil dari Rapid Antigen bukan berdasarkan hasil Swab PCR. Namun jika warga yang mempunyai gejala tinggi setelah di Rapid akan dilakukan hasil Swab PCR.
“Jadi persentasinya 20-30 persen warga reaktif berdasarkan hasil Swab PCR, kalau reaktif hasil Antigen 70 persen,” ungkap Musdar.
Musdar menambahkan, kini warga yang reaktif hasil Rapid Antigen lebih banyak melakukan isolasi mandiri di rumah. Batas waktu isolasi mandiri setelah sepuluh hari dinyatakan sembuh.
Sementara dari 700 orang yang reaktif Rapid Antigen, hanya 20 orang reaktif berdasarkan Swab PCR yang dirawat di RSUD Poso.
“Lebih baik banyak data yang positif karena petugas dan pemerintah melakukan pencegahan ketat, bisa diberikan obat serta antisipasi lainnya, jika dibandingkan tidak ada data yang reaktif takutnya susah dideteksi dan banyak yang meninggal,” jelasnya.
Pihak Satgas Covid-19 Poso berharap, masyarakat tetap membantu pemerintah terus mencegah Covid-19 pakai masker, tidak berkumpul dan lakukan prokes pencegahan lainnya.(rdm)
Laporan : Ryan Darmawan