POSO, Kabar Selebes – Ribuan warga muslim di kabupaten Poso yang tergabung dalam ‘Solidaritas Umat Islam Bela Palestina Kabupaten Poso’ menggelar aksi damai mengutuk agresi militer Israel ke Palestina, Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 14.00 Wita. Aksi tersebut digelar di depan kantor Bupati dan di kantor DPRD kabupaten Poso.
Saat massa aksi mendatangi kantor bupati Poso, wakil bupati Yasin Mangun tampil sebagai orator. Dalam orasinya Yasin mengatakan, jika Pemda Poso saat ini menerima semua aspirasi dari seluruh warga kabupaten Poso dan akan menyampaikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
“Pada dasarnya kami terima semua aspirasi baik dari umat muslim dan umat lainnya. Namun hal ini jangan mengorbankan kabupaten Poso, Kami minta selalu jaga harmonisasi dan kebersamaan dalam perbedaan untuk Poso ke depan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu juga Wabup menyatakan, jika dirinya saat ini telah bersama dengan Palestina. Pemda Poso, menurut dia, berpendirian sama dengan pemerintah RI, yaitu mengutuk dan mengecam agresi militer Israel ke tanah Palestina.
“Dan Pemda Poso mendesak dewan kehormatan PBB agar secepatnya mengadakan rapat dan mengeluarkan rekomendasi mengakui adanya negara Palestina,” tegas Yasin.
Sebelum massa melanjutkan aksinya di gedung DPRD Kabupaten Poso, Sugianto Kaimudin yang merupakan salah satu dari orator aksi bela Palestina tersebut meminta koordinator umum membacakan 5 butir tuntutan Solidaritas umat Islam Poso bela Palestina sebelum diserahkan kepada Wabup Yasin.
Kelima butir tuntutan tersebut adalah, umat Islam Poso mengutuk dengan keras segala bentuk kekerasan, penyerangan dan pembunuhan masyarakat sipil di Palestina. Mendukung secara terbuka kemerdekaan Palestina. Meminta kepada pemerintah republik Indonesia untuk menyatakan sikap mendukung dan keberpihakan atas Palestina melalui media televisi nasional.
Pemda Poso juga diharapkan mengeluarkan penyataan sikap mengecam agresi militer Israel ke Palestina. Serta DPRD Poso harus menunjuk beberapa perwakilan untuk mengawal tuntutan ini agar sampai ke presiden RI Jokowi. (rdn/ap)
Laporan : Ryan Darmawan