Tutup
Sulawesi Tengah

Jelang Idul Fitri, Dinas Peternakan Sulteng Pastikan Daging di Pasar Aman

×

Jelang Idul Fitri, Dinas Peternakan Sulteng Pastikan Daging di Pasar Aman

Sebarkan artikel ini
Penjual daging sapi di Palu(Foto: KabarSelebes.ID)

PALU, Kabar Selebes – Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan daging yang beredar di pasar benar-benar aman, halal, dan sehat.

Hal demikian ditegaskan oleh Dandy Alfita S.Pt., MP selaku Kepala bidang kesehatan hewan dan kesmavet Disbunnak provinsi Sulteng saat ditemui KabarSelebes.id, Kamis (06/05/2021). 

Advertising

Dinas Peternakan dan Kesehatan telah berkoordinasi dengan kab/kota yang membidangi kesehatan hewan untuk tetap melakukan pelayanan kesehatan hewan ternak meliputi pengobatan dan pemberian vitamin.

Dandy bilang daging yang dipotong dari Rumah Potong Hewan atau RPH telah memiliki pengawas yakni keurmaster. Mereka memilah daging yang layak dijual dan dikonsumsi atau tidak.

Selain itu, petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan kata dia juga sudah datang ke pasar-pasar untuk mengambil sampel daging untuk diperiksa secara fisik dan kimiawi.

“Di pasar petugas kami juga ikut mengambil sampel daging untuk diperiksa baik secara fisik maupun kimiawi untuk memastikan bahwa daging yang beredar benar benar aman, sehat utuh, dan halal,” kata Dandy.

Meski begitu, ia meminta pihak konsumen mesti bijak membeli daging. Karena tidak menutup kemungkinan daging yang dipotong di luar RPH, terutama yang dijual di jalan-jalan luput dari pemeriksaan karena permintaan dan kebutuhan mulai meningkat.

Pihaknya pun tetap mengingatkan pada petugas di masing-masing wilayah kabupaten maupun kota, untuk tetap mengawasi pemotongan di luar RPH karena data pemotong itu umumnya sudah terdata sebelum-sebelumnya sehingga mudah untuk ditelusuri tempatnya.

Ia turut menjamin para pedagang daging berkomitmen meminimalisir adanya penjual yang menjualkan daging yang tidak layak atau tidak sehat.

“Alhamdulillah saat ini belum ada seperti itu, karena para penjual daging berkomitmen meminimalisir hal tersebut karena yang rugi mereka sendiri bila ada dagingnya tidak bisa dijual lagi,” tandasnya. (am/ap)

Laporan : Alsih Marselina

Silakan komentar Anda Disini….