Tutup
Dunia IslamPilihan

Ramadhan Perjuangan

×

Ramadhan Perjuangan

Sebarkan artikel ini
Warga melaksanakan ibadah Shalat Tarawih pertama Ramadhan 1437 H di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta, Ahad (5/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

EPISODE Ramadhan  dalam dua tahun belakangan ini telah menggoreskan sebuah cetak biru sebagai Ramadhan perjuangan. Tahun lalu hari hari ramadhan kita, sungguh berat, terisolasi dari masjid tarawih di rumah, sebuah kondisi  menyesakkan dada  dan meneteskan air mata.

Tahun ini ramadhan kita sedikit bernafas tapi beban umat makin berat berjuang melawan ganasnya covid – 19 yang tak bisa diprediksi kapan wabah ini berakhir. Selain itu kita juga menyiapkan diri berkutat   melawan hawa nafsu, menahan amarah dan mengelolah sabar.  Ini semua dilakukan untuk  menjadi hamba-hamba terbaik di hadapan Allah subhanahu wa Ta’ala. perjuangan untuk meraih ketakwaan tertinggi di hadapan Rabb Yang Mulia.

Advertising

Kita mampu bertahan dalam situasi yang tragis ini karena ernergi spiritual Ramadhan . Orang yang berpuasa mampu mengeluarkan kekuatan yang luar biasa. Inilah fakta sejarah yang tak bisa dipungkiri dan telah mereka ukir dengan gemilang sebagai pelajaran bagi kta semua saat ini.

Pada tahun kedua hijriyah terjadi perang Badar al Kubro. Kaum muslim memenangkannya melawan kebatilan dan kemusyrikan. Pada 21 Ramadhan tahun kedelapan hijriyah, kota suci Makkah ditaklukan. Peristiwa Fathul Makkah menjadi tanda bahwa Islam mulai tersebar ke seluruh jazirah Arab.

Negeri ini juga diproklamirkan saat saat rakyat Indonesia sedang menjalani ibadah puasa. 

Ramadhan ialah perjuangan. Perjuangan mengendalikan hawa nafsu. Tidak sekadar menahan diri dari lapar dan haus, akan tetapi mencegah diri dari dosa. Ramadhan itu perjuangan. Berjuang membersihkan diri dari segala dosa. Hijrah dari kemaksiatan menuju ketakwaan. Yaitu, ketaatan total pada Allah Subahanhu wa Ta’ala.

Patut disyukuri, respon  terhadap vandemic corona dengan  semangat  membaca Al-Quran begitu kuat.  Boleh jadi ini karena kita banyak mengurung diri  di rumah  sehingga   membaca dan tadarus Quran menjadi momentnya.  Ini kebiasaan  baik yang perlu dilakoni sehari hari.  Ramadhan menggalakkan kita untuk tadarus Al-Quran dengan membaca Al-Quran,.

Ramadhan di masa Vandemic corona juga  memperlihatkan kecenderungan kuat semangat  membantu dan mencintai saudara seiman.  Terlihat ada  bersolidaritas dan peduli terhadap saudara kita yang menderita hidupnya yaitu orang-orang fakir dan miskin melalui perintah berinfak. Dan memng  puasa  mengajarkan kepada kita untuk menumbuhkan dan mempertajam kepekaan sosial, yaitu berbagi rasa dan berempati dengan derita orang lain.

Inilah  fungsi profetik agama, yakni  praktik keberagamaan seseorang pada akhirnya memberikan arah serta motivasi untuk meningkatkan pengabdian sosial, mengangkat harkat hidup masyarakat. Berbeda dengan fungsi agama komersial yang acapkali bersekutu dengan kepentingan politik atau  yang biasa disebut  agama komersial.

Demikianlah  kita mengisi hari-hari Ramadhan  dengan istiqamah melakukan berbagai ibadah dan amal shalih serta memperbanyak shalat shalat sunnah .Indikator kesuksesan Ramadhan kita akan terlihat pada kuantitas dan kualitas ibadah kita pada hari-hari setelah Ramadhan sebelas bulan ke depan ini. Ramadhan membekas pada diri kita dengan ditandai semakin baik perilaku, ibadah dan amal shalih kita berarti kita telah sukses di bulan Ramadhan yaitu menjadi orang yang bertakwa. Semoga ibadah dan amal shalih kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah Swt. Dan semoga kita termasuk kita termasuk orang-orang yang sukses dalam Ramadhan dengan meraih berbagai keutamaan Ramadhan dan mendapat gelar taqwa

Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan senantiasa terjaga. Menjadikan diri kita hamba bertakwa nan istiqomah. Berpegang teguh pada Islam hingga akhir hayat. Sampai Allah memanggil kita pulang dengan gelar muttaqin. . Wallahul Mustaan. (H. Darlis Muhammad)

Silakan komentar Anda Disini….