PALU, Kabar Selebes – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kekurangan stok darah selama pandemi Covid-19. Kekurangan itu disebabkan oleh minimnya masyarakat yang mau mendonorkan darah.
Penanggung Jawab Laboratorium UTD Sulteng, Uliani mengatakan, semenjak pandemi Covid-19 stok darah yang diproduksi PMI mengalami penurunan hingga 10 persen. Jika sebelumnya PMI Sulteng bisa memproduksi mencapai 15.000 kantong darah pertahun, di masa pandemi hanya bisa memproduksi 13.000 kantong darah.
Menurutnya, penurunan stok darah selain akibat pandemi, juga disebabkan sebagian masyarakat masih belum berani untuk melakukan donor darah dengan alasan takut dengan jarum suntik yang besar. Meski begitu, masyarakat yang sudah biasa donor menurut dia, pasti tidak akan takut lagi.
“Ini semua hanya persoalan kurangnya sosialiasi saja karena sebelum pandemi kita selalu rutin mangkal di masjid menunggu pendonor,” katanya, Selasa (30/03/2021).
Olehnya, PMI Sulteng saat ini menurut dia terus berupaya untuk meningkatkan produksi stok darah seperti mengirim surat kebeberapa instansi untuk menawarkan kegiatan donor darah.
Tidak hanya itu, PMI Sulteng juga akan menggelar kegiatan donor darah bertempat mesjid selama bulan ramadhan. Hal ini dilakukan guna untuk menjaga kestabilan stok darah. (ah/ap)
Laporan: Arief Husain