PALU, Kabar Selebes – Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) menemui Walikota Palu Hadianto Rasyid di ruang kerjanya pada Rabu (24/03/2021). Hadianto sangat mengapresiasi inisiatif pembentukan FPRB, hal ini menurutnya sangat penting untuk mendukung visi Palu yang rawan terhadap bencana.
Pertemuan tim inisiator pembentukan FPRB Kota Palu dihadiri oleh Basarnas, serta pihak BMKG. Dalam pertemuan ini, Hadianto didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Palu, Singgih B Prasetyo.
Menurut Hadianto, kehadiran forum ini penting sebagai wadah untuk selalu mengingatkan masyarakat tentang potensi dan resiko bencana yang ada di Kota Palu
“Kita ini cepat lupa dengan resiko dan potensi bencana dengan adanya forum ini bisa selalu mengingatkan kita akan adanya potensi dan resiko bencana yang ada. Forum ini harus jadi early warning system di masyarakat,” ujarnya.
Oleh sebab itu Hadianto mengingatkan pengalaman bencana 28 September 2018 lalu, harus dijadikan pelajaran berharga. Ia berharap kerja-kerja forum ini bisa terhubung dengan konsep smart city yang digagasnya.
Senada, pegiat literasi kebencanaan, Muh. Isnaeni Muhidin, mewakili tim inisiator pembentukan forum menjelaskan, ada beberapa hal penting yang harus disampaikan, terkait rencana pembentukan forum ini.
Pertama, FPRB ini merupakan 1 dari 10 indikator utama ketangguhan kota, sehingga kehadirannya diharapkan dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Kedua, melalui kehadiran forum ini ingin memastikan penyusunan RPJMD Kota Palu yang sedang dibahas, responsif atas kebencanaan.
“Salah satu poin penting dari IKD adalah adanya forum pengurangan resiko bencana. Kami terus mendorong adanya forum ini, karena dalam 10 tahun terakhir, tahapnya terus terhenti di tahapan inisiasi,” ujarnya.
Dr. Rustan dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Untad, yang juga hadir sebagai perwakilan tim inisiasi pembentukan FPRB Kota Palu menyatakan pihaknya mencoba membangun komunikasi dari aspek kebencanaan, sehingga masyarakat bisa bersahabat dengan bencana melalui aspek mitigasi, dengan peran serta semua pihak. (am/ap)
Laporan : Alsih Marselina