PALU, Kabar Selebes – Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis hasil sensus penduduk (SP) di Sulawesi Tengah tahun 2020. Pada hasil sensus disebutkan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Sulteng lebih banyak dibandingkan perempuan.
Hingga September 2020, BPS mencatat di Sulteng terdapat penduduk sebanyak 2.985.734 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, sebanyak 1.534.706 jiwa atau 51,40 persen merupakan penduduk laki-laki, sementara sisanya 1.451.028 atau 48,60 persen merupakan penduduk perempuan.
Sehingga, hasil rasio didapatkan jenis kelamin penduduk Sulteng sebesar 105 yang artinya setiap 105 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan dalam suatu wilayah.
“Rasio jenis kelamin bervariasi menurut kelompok umur. Pada kelompok usia hingga menjelang 70 tahun, jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan. Pada kelompok umur 70-74 tahun, jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah perempuan,” sebut data resmi BPS Sulteng, Kamis (21/01/2021).
Bertambah 350,73 Ribu Jiwa
Jika dibandingkan dengan hasil SP sebelumnya di tahun 2010, hingga tahun 2020 jumlah penduduk di Sulteng terus mengalami peningkatan.
Dalam jangka waktu sepuluh tahun, jumlah penduduk di Sulteng mengalami penambahan sekitar 350,73 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 35,07 ribu setiap tahun. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,22 persen per tahun.
Berdasarkan wilayah Kabupaten/Kota, dari sebesar lebih 61 ribu kilometer persegi wilayah daratan Sulteng, kepadatan penduduk mencapai 48,69 jiwa per kilometer persegi.
Angka ini meningkat dari hasil SP tahun 2000 yang mencatat kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 42,86 jiwa per kilometer persegi dan hasil SP tahun 2010 yang mencapai hampir 6 jiwa per kilometer persegi.
Jumlah Penduduk Terbanyak Ada di Parigi Moutong
Dari 13 Kabupaten dan 1 kota di Sulteng, Parigi Moutong memiliki jumlah penduduk terbanyak yakni sebanyak 440.015 jiwa.
Kemudian disusul oleh Kota Palu sebanyak 373.218 jiwa dan Banggai 362.275 jiwa.
Sementara itu Kabupaten Banggai Laut memiliki jumlah penduduk terendah yakni sekitar 70.435 jiwa.
Untuk diketahui SP pada 2020 kali ini pertama kalinya dilaksanakan secara online yang menggunakan metode kombinasi.
Sebab adanya pandemi Covid-19, sensus yang dilakukan BPS juga butuh beberapa penyesuaian antara lain SP Online yang semula dilaksanakan pada tanggal 15 Februari-31 Maret 2020, diperpanjang hingga 29 Mei 2020.
Begitu juga dengan pendataan penduduk yang semula dilaksanakan pada Juli 2020 dimundurkan ke September 2020. (*/ap/fma)
Laporan: Adi Pranata.