Jakarta, Kabar Selebes — Presiden Joko Widodo telah meminta Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menangani Covid-19 di sembilan provinsi prioritas dalam waktu dua pekan, terhitung sejak 15 September lalu.
Permintaan Jokowi adalah menurunkan angka positif Covid-19, menurunkan angka kematian, dan meningkatkan angka sembuh. Permintaan ini difokuskan ke sembilan provinsi prioritas yang penularannya tinggi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua.
CNNIndonesia.com menggunakan data harian yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk melihat tren kasus Covid-19 di sembilan provinsi prioritas.
Empat pekan berselang Covid-19 ditangani oleh purnawirawan jenderal TNI tersebut. Akumulasi kasus positif Covid-19 di sembilan provinsi prioritas belum ada tren peningkatan.
Di pekan awal September (1-7 September), akumulasi kasus positif sebanyak 16.682 kasus, kemudian meningkat di pekan kedua menjadi 17.942.
Pada pekan ketiga September menjadi pertama kalinya Luhut turun tangan. Di pekan ini yakni 15-21 September, akumulasi kasus positif justru meningkat menjadi 19.026 kasus.
Selanjutnya (22-28 September) kembali meningkat menjadi 19.836 kasus positif. Kasus positif sempat turun di minggu ketiga Luhut, (29 September-5 Oktober) sebanyak 18.962 kasus. Namun di pekan selanjutnya (6-12 Oktober) akumulasi kasus kembali meningkat menjadi 19.557 kasus.
Data terbaru pada 13-14 Oktober menunjukkan penambahan sebanyak 5.533 kasus.
Dalam sebulan ditangani Luhut ada tambahan 82.914 kasus positif atau rata-rata penambahan kasus positif di angka 2.763 per hari.
Tugas Luhut selanjutnya adalah meningkatkan angka kesembuhan di 9 provinsi tersebut. Namun dalam empat pekan ini, akumulasi kasus sembuh tercatat masih fluktuatif.
Di minggu pertama Luhut, akumulasi kasus sembuh sebanyak 16.726 kasus, jumlah ini mengalami peningkatan dari dua pekan sebelum Luhut turun tangan yakni 11.471 kasus di pekan pertama dan 14.047 kasus di pekan ke dua.
Kemudian kasus sembuh di sembilan provinsi melonjak pada pekan terakhir September (22-28 September) sebanyak 19.303 kasus. Pada saat itu, Luhut sudah turun tangan selama dua minggu.
Namun, kabar baik ini juga tidak berlangsung lama. Pasalnya, pada pekan awal Oktober ini (29 September-5 Oktober), kasus sembuh justru turun menjadi 17.202 kasus. Kasus sembuh juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam sepekan terakhir (6-12 Oktober) 17.770 kasus.
Selanjutnya adalah menurunkan angka kasus kematian, akumulasi kasus kematian di sembilan provinsi juga masih terlihat fluktuatif.
Akumulasi kasus kematian sempat meningkat di pekan ketiga September, saat Luhut pertama kali ditugaskan. Pada pekan ini, akumulasi kasus kematian di 9 provinsi sebanyak 608 kasus. Sebelumnya, kasus kematian secara akumulatif sebanyak 531 (1-7 September), 546 kasus (8-14 September).
Pada pekan ke dua Luhut (22-28 September), kasus kematian turun menjadi 569 kasus. Memasuki Oktober, akumulasi kasus kematian cenderung turun.
Kasus kematian akumulatif hingga 5 Oktober berjumlah 500 kasus, kemudian kembali menurun pada 6-12 Oktober menjadi 483 kasus.
Berdasarkan data, kasus positif di tangan Luhut masih menunjukkan peningkatan dalam empat pekan terakhir, sementara kasus sembuh tercatat fluktuatif bahkan mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir, dan kasus kematian juga ikut menurun.
Sementara itu juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito belum merespons panggilan telepon dan pesan instan terkait hal ini.
Hingga kemarin secara nasional tercatat ada 344.749 kasus positif. Sebanyak 267.851 di antaranya sudah sembuh dan 12.156 meninggal dunia. Dengan begitu saat ini masih ada 64.742 kasus aktif atau yang masih menjalani perawatan atau isolasi. (fma)
Sumber : CNNIndonesia.com