PALU, Kabar Selebes – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusli Palabbi menyatakan, internalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan moderasi beragama penting dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya faham intoleransi, radikalisme maupun terorisme.
“Hal ini sebagai langkah mitigasi untuk menangkal bahaya terorisme dan radikalisme,” ujar Rusli saat menyampaikan sambutan pada kegiatan yang dilaksanakan BNPT melalui FKPT Sulteng bertajuk “moderasi dari sekolah” yang berlangsung di Kota Palu, Rabu (23/9/2020).
Menurutnya, saat ini banyak aksi-aksi radikalisme dan terorisme yang melibatkan generasi muda sebagai pelakunya, terlebih lagi hal-hal berbau SARA merupakan topik sensitif yang sering dijadikan alat untuk mengadu domba satu dengan yang lain.
“Internalisasi nilai-nilai budaya dan agama secara komprehensif dimulai dari sekolah untuk menyelamatkan pelajar dari bahaya faham atau aliran-aliran ekstrim dibutuhkan penanganan yang ekstra dari semua pihak, termasuk keterlibatan para guru,” katanya.
Lebih ia mengatakan, moderasi beragama menjadi salah satu solusi penanganan, sebab menjadi salah satu pendekatan untuk mendidik para siswa di sekolah, agar tidak terlalu fanatik, apalagi sampai pada taraf fanatisme buta yang pada gilirannya mengakibatkan konflik atau perpecahan antar sesama komponen bangsa.
“Dititik inilah peran guru dan tenaga kependidikan, terutama yang membidangi mata pelajaran agama atau sosial budaya untuk dapat memberikan pemahaman maupun pengertian yang luas kepada pelajar tentang sikap toleran,” tandasnya. (maf/rlm/fma)
Laporan : Mohammad Arief