Tutup
Regional

Palu Zona Kuning Covid-19, Dinkes: Pelaku Perjalanan Jadi Sumber Masalah

×

Palu Zona Kuning Covid-19, Dinkes: Pelaku Perjalanan Jadi Sumber Masalah

Sebarkan artikel ini
dr. Huzaema

PALU, Kabar Selebes – 7 bulan sudah sejak akhir Maret pemerintah mengumumkan kasus pertama virus Covid-19 di Kota Palu, hingga hari ini, Jum’at (18/9/2020) secara akumulatif total 70 kasus telah tercatat.

Secara rinci berdasarkan data Tim surveylance kota Palu 70 kasus terdiri dari 54 pasien sembuh, 5 meninggal dunia dan 11 orang masih menjalani perawatan.

Advertising

Data ini menurut keterangan kepala dinas kesehatan kota Palu dr. Huzaema, pelaku perjalanan penyumbang paling banyak kasus terkonfirmasi positif. “Pelaku perjalanan sebagai sumber masalah yang menyebabkan covid di Kota Palu,” katanya kepada Kabarselebes.id, Jum’at (18/9/2020).

Bukan tanpa alasan, menurut Huzaema hal ini dibuktikan dalam beberapa minggu terakhir kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah pelaku perjalanan dari luar kota.

“Contoh dari balikpapan tinggal dirumah saudaranya, sekarang yang terkonfirmasi positif disitu ada tiga,” ujarnya.

Kejadian serupa kata dia juga terjadi kepada salah seorang perawat asal kelurahan Petobo yang terkonfirmasi Covid-19 baru-baru ini. “Positif perawat bukan karena pelayanan, tapi terkonfirmasi oleh pelaku perjalanan,” katanya

Demikian menurutnya tak ada kasus transmisi lokal di kota Palu, terlebih dugaan perawat terkonfirmasi positif Covid-19 akibat melakukan pelayanan di rumah sakit. “Tetapi terpapar oleh keluarganya, jadi namanya transmisi klaster,” tegasnya.

–              Harapkan Kejujuran Pelaku Perjalanan

Huzaema kemudian berharap kepada pelaku perjalanan untuk tidak berbohong kepada petugas tim surveilance di tiap pintu masuk perbatasan Kota Palu.

Sebab kata Huzaema, pelaku perjalanan secara umum tidak menunjukan gejala terindikasi virus di hari pertama maupun hari kedua, akan tetapi memasuki hari ke lima baru terkonfirmasi.

“Kalau dari Makassar bilang dari Makassar, kalau dari manado bilang dari manado, supaya bisa di kontrol,” katanya.

Inilah yang menurut Huzaema sangat sulit untuk diantisipasi terlebih oleh tim Surveilance untuk melakukan kontrol terhadap pelaku perjalanan.

Demikian menurutnya dengan tetap memberlakukan posko pengawasan di pintu perbatasan masih efektif untuk meredam angka kasus Covid-19 di Kota Palu.

“Dengan jumlah 70 dibandingkan dengan Makassar 7000, berapa kali lipat komandan,?” ujar Huzaema yang juga menyatakan kota Palu masuk “zona Kuning” Covid-19 dan merupakan kasus terendah nomor tiga di seluruh daerah Indonesia. (ap/fma)

Laporan: Adi Pranata.

Silakan komentar Anda Disini….