Jakarta, Kabar Selebes — Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan penyimpanan mayat lima anak buah kapal (ABK) di dalam freezer KM Starindo Jaya Maju IV adalah inisiatif dari nakhoda kapal. Mayat-mayat itu disimpan karena kapal masih akan berlayar selama dua pekan.
“Sehingga inisiatif dari nakhodanya untuk dititipkan di freezer kapal itu karena diduga masih ada jarak dua minggu untuk sampai daratan,” tutur Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9).
Yusri menerangkan saat kapal itu diperiksa, berdasarkan data manifest seharusnya ada 43 ABK. Namun, saat dilakukan pengecekan hanya tersisa 38 orang.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata lima orang lainnya telah meninggal dunia dan disimpan dalam freezer.
Diungkapkan Yusri, lima ABK itu diduga meninggal dunia usai pesta miras oplosan yang dilakukan di atas kapal pada 3 September.
Polisi telah meminta keterangan dari enam ABK lainnya yang turut dalam pesta miras oplosan bersama korban. Namun polisi masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri untuk memastikan penyebab kematian para korban.
“Melakukan pesta miras oplos miras lima korban itu di kapal dan mengakibatkan lima orang itu meninggal dunia,” ucap Yusri.
Penemuan lima mayat ABK dalam freezer KM Starindo Jaya Maju IV di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, terjadi pada Kamis (17/9), ketika polisi melakukan patroli menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19.
Saat melakukan pemeriksaan, nahkoda kapal mengakui bahwa ada ABKnya yang meninggal dan disimpan dalam freezer. Mayat itu disebut telah disimpan di dalam freezer selama 12 hari. (fma)
Sumber : CNNIndonesia.com