PALU, Kabar Selebes – Calon Doktoral asal Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Fadli Panende berhasil menciptakan sebuah sistem keamanan baru yang dibuat khusus untuk menutup celah-celah pada ruang siber.
Teknologi keamanan sistem ciptaanya itu, merupakan hasil riset yang sudah dimulai sejak kurang lebih setahun dan telah diuji coba dibeberapa platform digital.
Fadli mengatakan, celah pada ruang siber tentunya sangat rentan.
Kondisi itu kata dia, sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tentunya hal itu menjadi sebuah keresahan bagi banyak pihak yang mempunyai banyak kepentingan dan menyimpan banyak dokumen penting pada platfom digitalnya,” ujar Fadli kepada KabarSelebes.ID, Kamis (13/8/2020).
Lanjut ia menjelaskan, kondisi di masa pandemi Covid-19 saat ini, ruang-ruang digital sering kali dijadikan wadah komunikasi pribadi ataupun pekerjaan.
Sehingga, keamanan sebuah sistem atau platfom digital menjadi hal yang sangat penting, karena berkaitan dengan keamanan atau kerahasiaan data.
Dengan hasil risetnya itu, Sekretaris Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia Sulteng itu, bakal ditawarkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
Fadli menilai, sistem informasi yang dimiliki KPU menjadi salah satu sasaran empuk pihak tertentu, yang mungkin mempunyai kepentingan tertentu terkait Pilkada serentak.
“Untuk itu, KPU perlu sistem informasi dengan tingkat keamanan yang baik untuk melindungi data pemilih, maupun hasil rekapan pemilihan,” katanya.
Selain KPU, Fadli juga menawarkan sistem ciptaannya itu, kebeberpa platfom digital besar dan akan diterapakan setelah ciptaannya resmi dirilis.
“Insya Allah, akan dirilis dalam waktu dekat,” terangnya.
Saat ini, Fadli Panende yang merupakan kader HMI itu, sedang mengeyam pendidikan Doktoral pada salah satu Universitas Swasta di Malaysia dan merupakan kandidat Doktoral Bidang Forensik Digital dan Keamanan Sistem.
Fadli juga merupakan alumni Magister Komputer UII Yogyakarta. (rkb/rlm/fma)
Laporan : Rifaldi Kalbadjang