MAMUJU, Kabar Selebes – PLN terus melanjutkan pembangunan dua jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Jaringan Transmisi 150 kV Mamuju – Topoyo, dan Jaringan Transmisi 150 kV Topoyo – Pasangkayu.
Hal ini dilakukan guna menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke -75, tanggal 17 Agustus 2020.
Jaringan transmisi bertegangan 150 kV sepanjang 181 kilometer (km) ini membentang dari Mamuju, Topoyo sampai dengan Pasangkayu. Percepatan pembangunan ini dilakukan selain dalam upaya mempersiapkan Sulawesi Barat sebagai provinsi penyangga bagi Ibukota Baru Indonesia pada 2024 kelak, namun juga untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas bagi Kota Palu dan sisi barat Sulawesi Tengah yang rawan longsor pasca dilanda bencana gempa, tsunami dan likuifaksi 2018 silam.
Sistem kelistrikan Sulawesi Tengah (Poso – Sidera) eksisting saat ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, karena potensi abrasi sungai yang tinggi membuat rawan beberapa tapak tower, dan sulitnya akses masuk untuk melakukan pemeliharaan jaringan. Sehingga dengan beroperasinya jalur transmisi 150 kV Mamuju – Pasangkayu akan menjadi backup sebagai pemasok energi listrik ke kota Palu dan Sulawesi Tengah.
“Walaupun kondisi pandemi seperti saat ini, kami terus berupaya merampungkan pembangunan dua jalur transmisi ini guna meningkatkan kapasitas jaringan serta optimalisasi sistem kelistrikan di Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, saat ini sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah hanya di suplai dari Poso, sehingga suplai listrik dari arah selatan Sulawesi sangat dibutuhkan,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa.
Jaringan transmisi yang terdiri dari total 534 tower ini, selain diharapkan dapat menopang beban kebutuhan listrik untuk Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah juga untuk membantu memperbaiki kualitas dan mutu tegangan di Mamuju Tengah.
Terlebih saat ini masih di suplai dari Mamuju dengan jarak kurang lebih 180 kilometer sehingga sering mengalami drop tegangan pada saat beban puncak. Saat ini progres fisik kedua proyek tersebut 77 % dan diupayakan dapat rampung pada akhir September 2020.
“Walaupun di beberapa lokasi masih ada sedikit kendala sosial kami berharap itu tidak mengganggu jalannya pekerjaan ini. Terima kasih juga atas dukungan masyarakat dan Forkopimda yang ikut secara aktif mendukung kelancaran proyek saat ini” jelas Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Barat (UPP Kitring Sulbar) Mahmud.
Interkoneksi Sulawesi Barat ke Sulawesi Tengah merupakan salah satu proyek prioritas PLN dan termasuk proyek strategis nasional, pembangunan jaringan transmisi ini diharapkan dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah setempat. (fjr/abd)
Sumber : Fajar.co.id