PALU, Kabar Selebes – Dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Dr. Boy Rafli Amar MH menghimbau agar mewaspadai kemungkinan adanya perbuatan atau aksi teror dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Selain menghadiri Rapat Koordinasi atau Rakor di Gedung Pogombo pada Senin (10/8/2020) bersama unsur Forkopimda Provinsi Sulteng yang diterima langsung oleh Gubernur Drs. Longki Djanggola M.Si didampingi Wakil Ketua DPRD Sulteng, Hj. Zalzulmida A. Djanggola, SH, CN, Boy yang didampingi Deputi 1, Deputi 2 dan Karoren menyatakan, dukungan dengan kampanye damai yang tertib dan Luber akan menentukan kualitas dari Pilkada.
“Terjadi peningkatan korban dari propaganda ISIS. Untuk itu diharapkan masyarakat ikut menahan narasi yang menyesatkan, sehingga dibutuhkan pembangunan non fisik berupa perbaikan karakter nasionalisme serta bela Negara,” ujar Boy yang dalam kunjungannya memaparkan konsep pencegahan deradikalisasi dan pemberdayaan masyarakat sekaligus memberikan piagam penghargaan beserta plakat kepada Gubernur Sulteng dan penyerahan bantuan Al-Quran serta buku agama kepada Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Mosanggu Singgana , Jayadin Djuhaepa S.Sos di Kelurahan Silae.
Lanjut ia mengatakan, Rakor yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat menghasilkan semangat bersinergi dan komitmen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang dapat diwujudkan dalam keberlanjutan program penanggulangan terorisme di Provinsi Sulteng, baik dari segi pencegahan, penegakan hukum maupun sinergitas antara kementerian.
Selain itu, koordinasi antara Pemprov dan BNPT dalam mengimplementasikan rencana aksi kementerian/lembaga dalam sinergitas antar kementerian/lembaga dapat terus terjaga dan terjalin dengan baik demi keberhasilan program penanggulangan radikal terorisme.
Tidak hanya itu, perlunya membangun kemitraan yang lebih proaktif dengan berbagai pihak ditingkat daerah, terutama dengan Pemprov, perguruan tinggi swasta dan masyarakat sipil lainnya dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional dalam memerangi radikal terorisme di Indonesia.
“Ada tiga hal terkait sinergi dan kolaborasi penanggulangan yaitu, komitmen untuk bersinergi dalam penanggulangan terorisme serta menjalin koordinasi yang baik demi keberhasilan program penanggulangan terorisme dan membangun kemitraan yang produktif dengan berbagai pihak,” terangnya.(rlm)
Laporan : Roy L. Mardani