PARIGI, Kabar Selebes – Selepas bencana banjir di Parigi Moutong yang meninggalkan pilu bagi ribuan masyarakat di tenda pengungsian, bantuan pun datang dari berbagai pihak salah satunya dari duta Baca Sulawesi Tengah.
Untuk membantu meringankan beban masyarakat baik secara Fisik mupun psikologi, duta baca Sulawesi Tengah pada Minggu (26/7/2020) tepatnya di posko induk pengungsian Desa Lemusa, tak hanya memberikan bantuan logistik tetapi juga memberikan trauma healing kepada anak-anak.
Asrianti selaku duta baca Sulawesi Tengah mengungkapkan, trauma healing sangat diperlukan terutama bagi anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan.
Anak-anak secara psikologis kata dia, saat terjadi bencana lebih mudah frustasi, maka diperlukan upaya penanganan psikologi salah satunya dengan memberikan trauma healing.
“Selain itu anak-anak juga diberikan pemahaman kebencanaan melalui literasi cerita rakyat, ini merupakan penanaman literasi bencana sejak usia dini,” kata Asrianti yang juga merupakan Dosen di Universitas Tadulako.
Melalui cerita rakyat, Asrianti mengungkapkan anak-anak diharapkan lebih mudah memhamai bahaya resiko bencana dan tentunya lebih memperhatikan kearifan lokal yang ada di daerah Sulawesi Tengah.
Lanjut dikatakan Asrianti selama mengikuti pelatihan anak-anak begitu antusias ketika diberikan pelatihan dan pemahaman tentang kebencanaan.
“Karena anak-anak lebih cepat mempelajari sesuatu serta menyerap pelajaran yang diberikan, maka yang diajarkan lebih kepada simulasi ketimbang teori,” kata Asrianti.
Selain itu, melalui kegiatan ini anak-anak yang sementara tinggal di tenda pengungsian juga diberikan masker dan buku bacaan sebanyak 100 examplar.
Asrianti mengungkapkan buku yang diberikan merupakan bantuan dari perpustakaan nasional kepada duta baca daerah sebagai perpanjangan tangan.
“Buku yang diberikan merupakan nomenklatur bacaan anak yang bertemakan sigap menghadapi bencana ada cara menjaga kesehatan tubuh, dan menjaga alam,” katanya. (ap)
Laporan : Adi Pranata