MOROWALI, Kabar Selebes – Musim penghujan pada tahun ini dinilai cukup deras dan lama. Bahkan terjadi hampir di semua daerah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Secara khusus di daerah Kabupaten Morowali, musim penghujan telah membanjiri beberapa dusun dan desa dalam wilayah kecamatan.
Bahkan debit air sungai menjadi meluap, hingga merembes ke permukaan jalan dan pemukiman warga. Hujan terjadi sejak pagi hingga malam hari. Berlangsung secara terus menerus.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Bungku Barat, yakni di Desa Ambunu, pada Jumat (10/7/2020). Beberapa dusun dalan desa tersebut mengalami banjir cukup parah.
Beberapa warga desa menuturkan, bahwa debit air kuala besar di wilayah mereka, yakni kuala Bahontineke meluap. Sehingga berimbas pada aliran sungai jembatan Rema dan sungai Babuno.
“Musim penghujan tahun ini memang cukup deras. Fasilitas pengamanan tanggul juga menjadi penyebab aliran sungai merembes ke pemukiman warga,” ujar Dani, salah satu pemuda desa.
Menurut warga lainnya, bahwa air sungai neluap hingga ke dalam desa karena sungai lambat di tanggul. Ketinggian air dari permukaan tanah sekitar 25-30 centimeter.
Meluapnya sungai karena faktor penghujan sejak subuh. Sehingga dinilai bahwa sungai Babuno harus di tanggul dan di normalisasi.
Demikian pula banjir yang terjadi di Desa Laroenai dan Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir. Mengakibatkan kondisi jalan yang menghubungkan kedua desa tersebut menjadi rusak dan berlumpur.
“Jalannya jadi licin karena lumpur, harus hati-hati dan pelan-pelan bawa kendaraan,” tutur Jus, seorang warga desa di Laroenai. (abd/ahl)
Laporan’ Ahyar Lani