Tutup
Sulawesi Tengah

Hadapi Era New Normal, Parimo Gelorakan Pembibitan Sapi Lokal

914
×

Hadapi Era New Normal, Parimo Gelorakan Pembibitan Sapi Lokal

Sebarkan artikel ini
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, melakukan kegiatan pengembangan model optimalisasi hasil ikutan pertanian

PARIMO, Kabar Selebes – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, melakukan kegiatan pengembangan model optimalisasi hasil ikutan pertanian, sebagai bahan utama penyusun pakan sapi perbaikan nutrisi ternak, pada pengembangan model pembibitan sapi potong di lahan kering berbasis zero waste.

Kegiatan tersebut diimpelimptasikan sebagai sistem peternakan yang memanfaatkan secara sumberdaya bahan organik hasil ikutan tanaman kakao, sebagai bahan pakan ternak dan limbah ternak. Sehingga dapat memberikan nilai tambah berupa peningkatan produktivitas, pendapatan petani dan ramah lingkungan.

Sebagai tahap awal, Kepala BPTP Sulteng, Dr Ir Fery Fahrudin Munier, MSc bersama peneliti dan staf melaksanakan tugas lapangan. Mereka mengunjungi kelompok tani Karya Bersama di Desa Torono, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, pada akhir pekan lalu selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu (29-30/5/2020).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil ikutan budidaya ternak menjadi pupuk organik, pembenah tanah dan pakan ternak melalui penerapan pertanian efisien karbon, sehingga diharapkan penggunaan pupuk buatan dan pencemaran lingkungan dapat dikurangi. 

Selain berkunjung ke desa, team BPTP Sulteng juga melakukan kunjungan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong. Mereka diterima Kabid  Perbibitan dan Produksi, Wayan Purna SPt.

Pada kesempatan itu, Kabalai menyatakan adanya potensi hasil ikutan pertanian di Kabupaten Parimo yang sangat pontesial untuk mendukung kegiatan pengembangan pembibitan sapi potong di Sulawesi Tengah. Ia juga menyerukan bahwa dalam silaturami tersebut, BPTP Sulteng berkoordinasi untuk mensinergiskan kegiataan dilapangan, khususnya dikelompok tani Karya Bersama.

Yang terpenting dari pertemuan itu, Fery Fahrudin menekankan sektor peternakan akan tetap jalan guna menyediakan asupan pangan asal hewani untuk masyarakat, meski akan menghadapi kebijakan New Normal.

Menurut Wardi, salah satu peneliti yang mendampingi Kabalai BPTP Sulteng, kegiatan survei dan pengambilan data awal di kelompok tani Karya bersama, mendapatkan informasi bahwa kelompok tani tersebut berdiri pada tahun 2013, yang berlokasi di Dusun III Desa Sausu Torono, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Jenis usaha yang dikembangkan adalah usaha peternakan dan perkebunan. Hingga saat ini beranggotakan 18 orang yang terlibat aktif, di lokasi areal perkebunan seluas 30 hektar. Sementara untuk bidang peternakan, memiliki kandang  koloni perbibitan dan kandang pengemukan sapi.

Jumlah sapi yang sedang dikembangbiakan sebanyak 20 ekor berjenis sapi bali, dan pengemukan sapi PO serta jenis sapi lainya sebanyak 16 ekor. Kabupaten Parimo sendiri memiliki banyak potensi hasil ikutan pertanian seperti jerami padi,  kulit buah kakao, debu buah kakao, brangkas jagung, tongkol jagung, dan dedak padi, yang bisa digunakan untuk pakan ternak, yang tentunya bisa mendukung sentral pembibitan sapi potong  Jaya Peternakan Indonesia.

“Secara administrasi kelompok tani itu dinilai sudah baik, ditandai dengan adanya pencatatan yang baik, serta adanya kegiataan rutin, seperti pertemuan mingguan dan bulanan,” ujar Wardi Rabu (3/6/2020).  (mm/rkb)

Laporan : Rifaldi Kalbadjang

Silakan komentar Anda Disini….