Upaya Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI), menjaga kesehatan Ibu hamil menjelang masa persalinan di tengah ancaman virus corona.
PALU, Kabar Selebes – Nanik duduk manis sembari mengelus lembut perutnya yang kini tengah berbadan dua. Harap-harap cemas, ia bersama 10 ibu hamil lainnya antri di Kantor Dinas kesehatan Sulawesi Tengah, hendak menunggu pemeriksaan rapid test oleh tenaga medis.
“Bagus,” ujar Nanik Polos, dengan kerutan senyum di kelopak mata saat ditanya tanggapan mengenai program rapid test bagi ibu hamil yang berlangsung mulai hari ini, Selasa (2/6/2020).
Atas saran oleh bidan di Puskesmas, Nanik yang merupakan warga kelurahan Mamboro Kota Palu, ditemani sang suami berkunjung ke Kantor Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah untuk melakukan Rapid Test. Hal itu ia lakukan untuk memastikan dirinya termasuk janin yang dikandungnya aman terbebas dari Virus—terutama Covid-19.
Di tengah pandemi Virus Corona, Nanik khawatir dengan kondisi kandungannya yang telah memasuki usia 36 Minggu. Meski demikian, dengan perhatian penuh yang diberikan oleh bidan, ia semakin mawas diri dengan mematuhi segala protokol kesehatan Covid-19.
“Saya disuruh berdiam diri di rumah saja selama ini,” kata Nanik yang tak lama lagi akan melahirkan anak pertamanya.
Rapid test gratis merupakan salah satu upaya pemerintah, terutama Dinas kesehatan pemprov Sulteng untuk memastikan perkembangan virus corona di tengah masyarakat. Terlebih untuk ibu hamil, pemeriksaan dilakukan untuk menjaga keselamatan generasi penerus bangsa, yang lahir dari rahim para kaum kartini.
“Terutama kami khususkan bagi yang sudah menjelang waktu melahirkan,” ujar dr. Reni Lamadjido, kepala dinas Kesehatan Sulawesi Tengah saat ditemui KabarSelebes.ID di tempat yang sama.
Rapid tes covid-19 diperuntukkan bagi warga tertentu, termasuk ibu hamil dan aparatur sipil negara (ASN) yang hendak melakukan perjalanan ke luar daerah. Dalam satu hari, pada jam kerja mulai pukul 09:00 -12:00 Wita, hanya 30 orang yang akan diperiksa oleh tenaga medis Dinkes Sulteng.
Agar pemeriksaan berjalan efektif, Dinas kesehatan provinsi Sulteng, dibantu oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulawesi Tengah, berkordinasi dengan puskesmas mendata ibu hamil yang akan dilakukan pemeriksaan rapid test.
IBI menginisiasi minimal 7 Ibu hamil yang harus diperiksa dalam sehari. Ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan ibu hamil, yang notabennya menjelang melahirkan tidak bisa terlalu lama untuk duduk.
“Jangan sampai mereka tidak nyaman nanti, makanya dibatasi,” kata Euis Bianca S.Km., M.Kes, ketua IBI Sulteng.
Tak hanya pemeriksaan rapid test, Ibu hamil juga diberikan makanan tambahan gratis oleh dinas kesehatan provinsi Sulawesi Tengah.
IBI mendukung penuh program rapid test. Pihaknya telah berkordinasi dengan pengurus cabang di Kabupaten/Kota terkait dengan perlindungan bagi ibu hamil di masa covid-19.
“Jadi kami wajibkan, apalagi menjelang 1 minggu menjelang melahirkan,” lanjutnya.
Virus corona semenjak tersebar luas di Sulawesi Tengah menjadi perhatian khusus bagi warga. Penyebaran virus yang cepat, menjadi kekhawatiran bagi perawat dan juga para bidan untuk melakukan persalinan. “Akhirnya banyak yang kami dapati menolak para pasien,” kata Euis.
IBI Sulteng memastikan kepada bidan seluruh daerah di Sulawesi Tengah, tetap melakukan rapid test kepada ibu hamil menjelang hari kelahiran. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir persebaran virus corona yang rentan terhadap ibu hamil.
“Minimal ibu yang akan melahirkan bulan ini harus tercover semua,” kata Euis.(abd/ap)
Laporan : Adi Pranata