PALU, Kabar Selebes – Penerbangan komersil di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu akan segera dibuka. Sebagai upaya pengendalian transportasi dalam pencegahan Covid-19, penumpang wajib memenuhi sejumlah persyaratan kesehatan dan bebas Covid-19.
Hal itu terungkap dalam rapat Forkompinda yang dipimpin Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, M.Si, Jum’at siang (29/5) di kantor gubernur.
Turut hadir Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Ubaedillah beserta perwakilan maskapai udara yang beroperasi di wilayah Sulteng.
Seiring aktivasi layanan penerbangan komersil mulai Juni nanti maka gubernur meminta pihak bandara memperketat pemeriksaan penumpang untuk mencegah penularan virus.
Merespon itu maka Kepala Bandara Ubaedillah menyatakan pihaknya telah lebih dulu berkoordinasi dengan perwakilan maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan dinas kesehatan.
Menurutnya proses pemeriksaan penumpang akan melewati beberapa cek poin untuk mengecek keabsahan dokumen dan kesehatan (suhu tubuhnya) dengan melibatkan unsur dinas kesehatan, KKP dan TNI/Polri.
Apabila didapat kekurangan maka Ia pastikan bahwa penumpang tersebut batal berangkat.
Selain memperlihatkan surat kesehatan bebas covid, penumpang juga wajib membawa hasil rapid test atau swab PCR untuk pembuktian.
Untuk rapid tes sendiri tambahnya memiliki jangka waktu kadaluarsa 3 hari sedang PCR sampai 7 hari.
Sementara bagi penumpang yang tiba dan setelah dicek menunjukkan gejala covid maka pihak bandara sudah menyiapkan ruang isolasi sebelum Ia dijemput otoritas kesehatan.
Pada perwakilan maskapai, gubernur juga meminta supaya mensosialisasi tentang kelengkapan dokumen dan kesehatan yang wajib dipenuhi calon penumpang sebelum terbang.
Ia juga menyarankan supaya maskapai hanya menjual tiket di kantor perwakilan dan menyetop dulu penjualan baik lewat travel maupun online.
Sebaliknya dari perwakilan maskapai, gubernur mendapat informasi bahwa belum semuanya siap mengudara kembali Juni nanti.
Terungkap bahwa baru Garuda Indonesia yang menyatakan siap melayani penumpang komersil per 3 Juni dengan frekuensi penerbangan 4 kali seminggu.
Sedang perwakilan Lion Air menyatakan baru akan menerbangkan penumpang pada pertengahan Juni.
“Manakala anda menjual tiket maka anda turut bertanggungjawab atas keabsahan calon penumpang itu siap terbang,” tegas gubernur mengajak maskapai turut membantu pencegahan covid-19.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Sulteng H Muharram Nurdin dalam rapat tersebut meminta kepada pihak maskapai yang belum siap untuk beroperasi agar tidak membuka penjualan tiket.
“Jika belum ada kepastian keberangkatannya, karena dapat merugikan penumpang dan dapat membuat gaduh penumpang yang merasa dirugikan,” kata Muharram.
Rapat koordinasi berlangsung cukup dinamis dan banyak masukan yang mengemuka dalam rapat tersebut, misalnya penumpang yang datang dan pergi tetap menggunakan persyaratan yang cukup ketat terutama dari aspek kesehatan dengan ketentuan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Maskapai yang dipastikan mulai beroperasional adalah penerbangan Garuda Indonesia yang mulai melayani penumpang pada 3 Juni 2020 dengan rute Palu Makassar-Jakarta selama 4 kali dalam seminggu yakni Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu.
Rapat juga menyepakati agar koordinasi antar instansi dalam pemberlakukan ketentuan ini terjalin dengan baik, terutama dari sisi keabsahan pemeriksaan dokumen para penumpang.
Rapat dipimpin oleh Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola M.Si dihadiri oleh seluruh unsur Forkompimda masing masing Kapolda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, Danlanal Palu, Kajati Sulteng.
Hadir pula Wagub dan Sekprov Sulteng Kadis Kesehatan Sulteng dr Reny Lamadjido, Kadis Perhubungan sedangkan dari instansi teknis hadir Kepala Bandara Mutiara SIS Aljuri Palu termasuk dari perwakilan maskapai, antara lain dari Garuda dan Lion Air serta Sriwijaya Air. (*/ptr)
Laporan : Pataruddin