PALU, Kabar Selebes – Sejumlah pedagang parcel di Kota Palu mengeluhkan sepi akan pembeli menjelang hari raya idul fitri 1441 hijriah. Hal itu diakibatkan pandemi covid-19 yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Seperti pantauan KabarSelebes.ID, Kamis (14/5/2020) di Jalan Gadja Mada, Kota Palu di salah satu toko yang menjual berbagai jenis parcel masih belum terlihat adanya pembelian dari masyarakat.
Salah satunya toko UD Asia yang setiap tahunnya toko di kompleks pusat perbelanjaan itu selalu ramai pembeli parcel. Namun, saat ini berbeda dengan kondisi sebelum adanya Corona.
Karyawan Toko, Hamzah mengungkapkan bahwa mendekati hari raya idul fitri biasanya permintaan parcel melonjak sampai 100 persen lebih dari penjualan di hari biasanya. Tetapi, karena wabah Covid 19 masyarakat menjadi takut keluar rumah. Sehingga, omset penjualan mengalami penurunan sekitar 60%.
“Mendekati lebaran seperti ini pasti lancar dan meningkat. Lebih banyak dibandingkan dengan hari raya yang lain. Tapi sekarang tidak terlihat adanya pembelian masyarakat, makanya sunyi,”tuturnya.
Sementara itu, harga parcel lebaran yang dijajakan cukup bervariasi mulai dari Rp150 ribu per paket hingga Rp2 juta per paket. Agar laku terjual, pihaknya saat ini menawarkan barang tersebut melalui online.
“Yang paling mendominasi kalau dibeli parcel yang harganya Rp300 ribu. Kita pasarkan sekarang ini kebanyakan sekitar 20% dengan cara online,”ungkapnya.
Dirinya menambahkan, waktu belum adanya pembatasan aktivitas akibat wabah Corona, permintaan tidak hanya dari Kota Palu, melainkan datang dari berbagai daerah seperti Kabupaten Poso, Donggala, Parigi Moutong, hingga Banggai Kepulauan.
“Ada juga datang dari jauh, pokoknya tidak terhitung. Tetap ada yang memesan, hanya saja memang tidak sebanyak yang ada ketika mau hari raya. Menurut saya terbatas pelaku usaha sih, disini saja tidak sampai sepuluh toko,”kata Hamzah.
Sementara toko penjualan kue kering dan ole-ole khas Palu di Jalan Kunduri, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, terlihat mengalami hal yang sama. Dimana penjualan secara langsung juga ikut terdampak Covid 19.
“Sunyi kalau diperhatikan sampai hari ini. Apalagi, pembeli takut untuk keluar rumah karena Corona,”ujar pemilik toko yang minta namanya tidak disebutkan.
Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini melakukan pemasaran dengan cara online. Sedangkan, menurutnya pemesanan kebanyakan kue kering yang rasa cokelat. Disamping itu, harga jual cukup bervariasi mulai dari Rp10 ribu hingga Rp320 ribu.(abd/rkb)
Laporan : Rifaldi Kalbadjang