PALU, Kabar Selebes – Masjid Arkam Babul Rahman atau lebih dikenal dengan masjid terapung yang terletak di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu memang sudah tidak bisa digunakan untuk ibadah lagi. Masjid ini menjadi saksi dahsyatnya gelombang tsunami tahun 2018 yang lalu.
Kini, masjid ini menjadi monumen sejarah dan sebagai pengingat bagi warga akan adanya bencana beberapa tahun yang lalu.
Meski tidak lagi digunakan ibadah, masjid ini masih menjadi tempat favorit warga untuk berwisata utamanya saat menjelang berbuka puasa.
Sejumlah warga terlihat asik menikmati deburan ombak yang memecah di dinding masjid serta bibir pantai. Semilir angina sore juga membuat tempat ini banyak dikunjungi warga untuk menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka puasa.
Riski, salah seorang warga Palu yang ditemui KabarSelebes.ID mengaku, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan lokasi ngabuburit karena memiliki daya tarik tersendiri.
“Masjid tersebut menjadi saksi bisu dari bencana alam pada 28 September 2018 silam yang disertai dengan gelombang tsunami yang melanda Kota Palu. Namun masjid ini masih tetap berdiri kokoh,” kata Riski pada Sabtu (2/4/2020).
Selain ikonik, masjid terapung ini memang sangat instagramable. Warga yang melakukan ngabuburit di tempat ini bukan hanya menikmati deburan ombak dan semilir angina pantai, tapi juga mengabadikan momen berswafoto dengan latar belakang masjid tersebut.
Di tahun sebelumnya warga akan bejubel di sekitar masjid ketika senja hari tiba. Tapi itu dulu, sebelum virus corona datang. Kini, adanya wabah corona serta imbauan social distancing dan larangan berkumpul, membuat masyarakat sudah jarang mendatangi masjid ini.
Hanya bisa dihitung jari saja warga yang datang ngabuburit di masjid ini. Karena warga lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan tidak malakukan aktifitas di luar rumah.
Nah, selama pandemik ini, apa saja yang sudah kamu lakukan di rumah? (abd/rkb)
Laporan:Rifaldi Kalbadjang
