PALU, Kabar Selebes – Pemerintah Sulawesi Tengah kembali diminta untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama pandemi virus corona.
Hal tersebut disuarakan oleh sejumlah lembaga yang tergabung dalam aliansi Sulteng Bergerak. Dalam keterangannya, lembaga aktif bergerak di bidang kemanusiaan ini menyatakan, penerapan social distancing di Sulawesi Tengah terbukti tidak efektif di tengah kebutuhan ekonomi masyarakat yang menuntutnya harus tetap bekerja di luar rumah.
“Pemda di Sulawesi Tengah masing-masing daerah secara terus menerus memberikan suplai makanan selama penanganan dan pengendalian covid-19, tak cukup sekali, harus rutin,” tegas Adriansah Manu, kordinator Sulteng Bergerak pada Jum’at (1/5/2020).
Ardiansah berdalih, banyaknya kasus covid-19 di Sulawesi Tengah membuktikan tidak tegasnya pemerintah dalam mengambil suatu keputusan.
Menurutnya imbauan saja tidaklah cukup, harus ada aturan tegas serta solusi berkelanjutan di tengah krisis akibat corona.
“Membiarkan masyarakat mencari solusi sendiri-sendiri justru akan memperumit situasi penanganan covid-19,” ungkap Kadi sapaan akrabnya.
Hingga saat ini puluhan kasus positif corona sudah tercatat di Sulawesi Tengah. Berdasarkan data Pusdatina per tanggal 30 April 2020, 47 orang sudah dinyatakan positif corona, dimana 3 diantarannya meninggal dunia.
Melihat ini, Adriansah menyatakan jika saja pemprov tidak salah merespons wabah corona, tentunya virus tidak akan masif tersebar ke berbagai wilayah di Sulawesi Tengah.
Ia mengaku sangsi kepada pemerintah apabila langkah antisipasi yang dilakukan tidak tepat. Hal ini hanya akan menyebabkan pasien positif Covid yang terus bertambah setiap harinya.
Pemerintah Sulawesi Tengah beserta jajarannya saat ini selalu mengimbau agar masyarakat selalu di rumah jika tak ada hal yang penting.
Masih ramainnya warga yang berkeliaran bisa dipastikan setiap harinya bagi mereka sangat penting untuk tetap bekerja di luar rumah agar bisa makan sehari-hari.
Adriansah mengaku, solusi untuk tetap di rumah memang sangat efisien dalam menekan penyebaran corona. Tetapi lanjutnya, selama kebutuhan pokok warga tidak dipenuhi, tinggal di rumah bukanlah suatu solusi.
“Jangan abaikan rasa lapar warga, karena ini justru berbahaya dan akan menimbulkan masalah baru jika tak ada solusi,” tandas Kadi. (abd/ap)
Laporan : Adi Pranata