PALU, Kabar Selebes – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, melalui Komisi A kembali menemukan keluhan petugas posko kesehatan perbatasan yang berada di bandara Mutiara Sis Al-jufri Palu terkait ketersediaan alat pelindung diri (APD).
Keluhan sendiri terkait APD yakni pakaian Hazmat, dan Handscoon bagi para petugas, yang dinilai sangat minim. Sebab setiap alat proteksi diri itu digunakan berulang kali oleh para petugas, bahkan untuk mengantisipasi keterbatasan tersebut mereka berinisiatif membuat sendiri seperti untuk pelindung wajah.
“Idealnya setiap petugas pakaian Hazmat nya tiga, jadi yang dipakai hari ini bisa dicuci dulu. Karena setiap penerbangan saat ini masih ada sekitar 100 orang yang dating,” kata salah satu petugas posko kesehatan, Jumat (17/04/2020).
Para petugas juga mengaku, sejak dibukanya posko tersebut, belum mendapatkan suplai vitamin untuk menjaga stamina agar dapat meningkatkan imunitas para pekerja.
“Kalau vitamin belum ada kami terima. Cuman memang persoalan suplai makanan selalu tepat waktu,” imbuhnya.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Komisi A Astam mengaku temuan ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi mereka bersama dinas terkait, agar apa yang menjadi keluhan para petugas tersebut dapat segera diantisipasi.
“Jadi hasil temuan-temuan lapangan ini, akan kami sampaikan kepada dinas terkait. Karena persoalan seperti ini tidak bisa dibiarkan, mereka adalah orang-orang pertama yang berhadapan dengan banyak orang,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua Komisi A, Mutmainah Korona, mengaku harusnya dinas terkait terbuka dengan barang-barang yang dibeli berdasarkan anggaran yang direlokasi.
“Harusnya pemerintah lebih terbuka terkait pengadaan alat kesehatan yang dibeli. Supaya kalau ada temuan seperti ini, kami bisa langsung menyampaikan dan ditindaklanjuti. Tapi sampai sekarang tidak ada, ini ada apa,” katanya.
Meski demikian, ia berjanji akan segera menyampaikan keluhan para petugas medis di posko kesehatan itu.(abd/sob)
Laporan : Mohammad Sobirin
