Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Hasil Rapid Test PDP yang Meninggal di Banggai Negatif

×

Hasil Rapid Test PDP yang Meninggal di Banggai Negatif

Sebarkan artikel ini

LUWUK, Kabar Selebes – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Banggai yang meninggal dunia di Puskesmas Nambo, Kecamatan Nambo Selasa (14/4/2020) sebelum di rujuk ke RSUD Luwuk, dinyata negatef covid-19 dari hasil rapid test.

Juru bicara tim gugus tugas COVID-19 Banggai, Nurmasita Datu Adam membenarkan PDP di berjenis kelamin laki-laki berusia 43 tahun meninggal dunia. Namun sebelum meninggal dunia pasien tersebut telah melakukan rapid test dan hasilnya negatif.

Advertising

“Iya benar, satu orang PDP meninggal dunia pada saat perawatan medis. Namun yang bersangkutan, sebelum meninggal, telah dites RDT atau rapid diagnostic test, hasilnya negatif,” kata Nurmasita Datu Adam.

Katanya, untuk lebih meyakinkan, pihaknya akan mengirim sampel untuk dilakukan tes PCR (swab) untuk PDP tersebut ke BLK Makasar Rabu (15/4/2020) besok.

Dari riwayat perjalanan, PDP tersebut diketahui sebelumnya seorang sopir mobil canvas Makasar, tiba di Luwuk tanggal 8 April 2020.  Setelah beberapa hari di rumah, baru mengalami sakit sesak nafas dan petugas puskesmas melakukan skrining dengan suhu 37°c setelah mendapat laporan, pasien di rujuk ke RSUD Banggai dengan kondisi memburuk hingga meninggal dunia di Puskesmas Nambo.

“Karena kondisi pasien memburuk dan tim COVID-19 langsung menjemput pasien tersebut di Puskesmas Nambo ke RSUD,” ujar Nurmasita.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Banggai, telah melakukan standar penanganan covid 19 terhadap jenazah.

Bupati Banggai Herwin Yatim mengaku, pasien yang meninggal itu masih diduga covid-19 karena belum keluar hasil swab.

“Karena masih diduga maka supaya aman kita sarankan agar proses pemakaman lain  dilakukan standar covid-19,” ujar Herwin Yatim.

Herwin menambahkan, pemakaman dilaksanakan sesuai permintaan kepala desa setempat untuk jenazah dikuburkan yaitu di pekuburan desa Solan Baru (kampung dari Jenazah).

“Bukan ditolak, Lokasi pemakaman sudah siap Pak, cuma karena harus melewati jalan setapak perbatasan dengan Desa Mendono maka karena sudah menjelang malam sebagian masyarakat yang ketakutan dan sedikit menerima info yang keliru langsung bereaksi,” tutupnya. (abd/erm)

Laporan : Emay Rumayar

Silakan komentar Anda Disini….