Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Dua Tahun Terakhir, Angka Pengangguran di Kota Palu Meningkat

×

Dua Tahun Terakhir, Angka Pengangguran di Kota Palu Meningkat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Seorang pengungsi bersama sejumlah anak-anak korban bencana di salah satu tenda di Palu.(Foto:Abdee Mari)

PALU, Kabar Selebes – Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Palu, mulai tahun 2017-2019 terus mengalami penurunan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu Drs. Arfan, M.Si melalui Musrenbang RKPD kota Palu tahun 2020, yang diadakan melalui online converence, pada Kamis (9/04/2020).

Advertising

Arfan dalam pembahasannya menjelaskan, Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi di Kota Palu yang tumbuh sebesar, 5,53%, menurun sebesar 0,48% pada tahun 2018, sehingga pertumbuhan ekonomi turun menjadi 5,5% .

“Di tahun 2019 kembali mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,47% sehingga menjadi 4,58,” bebernya.

Ia menjelaskan, perlambatan ini terjadi disebabkan karena musibah gempa bumi pada tahun 2018 silam. Meski demikian kata dia, dengan berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Kota Palu permasalahan ini pasti bisa diatasi pada 2020.

Selain itu lanjutnya dalam pemaparan, pengangguran di Kota Palu juga terus bertambah pada tahun 2019. Dimana pada tahun 2018 pengangguran Kota Palu yang berjumlah  11.270 orang, bertambah menjadi 12.337 Orang pada tahun 2019.

Sejalan dengan tingginya pengangguran, tingkat kemiskinan di Kota Palu juga ikut mengalami peningkatan pada tahun 2019.

Arfan menjelaskan, pada tahun 2017-2018 tingkat kemiskinan sempat mengalami penurunan, tetapi di tahun 2019 tingkat kemiskinan kembali bertambah sebanyak 6,36%.

Lanjutnya, meskipun dalam dua tahun terakhir tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat, tidak halnya dengan tingkat indeks pembangunan manusia di kota Palu yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Indeks pembangunan manusia di tahun 2017 yaitu sebesar 80,24%, meningkat lagi di tahun  2018 menjadi 80,91% dan 2019 juga meningkat menjadi 81, 5,” terang dia yang mengharapkan  kenaikan ini yang harus dipertahankan oleh pemerintah Kota Palu.

Diakhir pemaparannya Arfan juga menjelaskan, 11 prioritas isu strategis pada tahun 2021 kedepan. Dari 11 poin itu, satu diantaranya Irfan menjelaskan rencana perpindahan Ibu Kota baru memiliki potensi keuntungan besar bagi masyarakat kota Palu dari sisi Agrowisata.

“Melihat demikian, potensi Agrowisata di daerah Tawaeli dan juga di Palu Utara untuk kemudian kita akan coba kembangkan,” pungkasnya.

Kegiatan musrembang secara online diakhir masa jabatan Hidayat selaku walikota Palu ini, berlangsung kurang lebih 4 jam guna membahas Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) pada Tahun 2021.

Kegiatan yang bertemakan “Mewujudkan kota palu sebagai kota jasa, berbudaya dan beradat dilandasi iman dan taqwa yang tangguh bencana” ini, dilaksanakan secara online guna mengantisipasi penyebaran corona yang marak terjadi.

Diakhir sesi kegiatan, Para Organisasi Perangkat Daerah kecamatan, kelurahan maupun kota yang turut serta dalam dalam forum tersebut, memberi banyak saran dan masukkan untuk pemkot Palu dalam hal pembangunan, khususnya perhatian bagi penyintas dan juga penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Palu. (abd/ap)

Laporan : Adi Pranata

Silakan komentar Anda Disini….