PALU, Kabar Selebes – Tim Satgas Relawan Covid-19 yang terdiri dari Lembaga Sulteng Bergerak, Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Juga Yayasan Tanah Merdeka, melakukan penyemprotan disinfektan di hunian sementara (huntara) pengungsian belakang terminal Kelurahan Mamboro Kota Palu, pada Rabu (01/04/2020)
Ini merupakan pertama kalinya tim satuan tugas relawan melakukan penyemprotan di sekitaran huntara yang masih ditempati warga korban bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi pada tanggal 28 September 2018 silam.
Ketua Tim Satgas Wandi mengatakan bahwa saat ini tim satgas lebih fokus melakukan penyemprotan di sekitaran huntara penyintas. Pasalnya para warga yang masih tinggal di pengungsian lebih rentan untuk terkena virus.
“Karena kondisi huntara yang terbuka dan tidak sehat jadi sangat memungkinkan warga yang tinggal di huntara lebih rentan terkena penyakit,” ungkapnya pada Rabu.
Ada sebanyak 6 orang yang dikerahkan oleh tim satgas selama penyemprotan di huntara. Tiga orang tim penyemprot , dua orang distributor, dan satu dokumentasi.
Lebih lanjut Wandi mengungkapkan, saat ini kurang lebih 120 KK yang tinggal ditempat pengungsian dibelakang terminal wilayah Mamboro tersebut.
Selain karena kondisi yang terbuka, tim satgas relawan COVID-19 menyebut penyintas adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19, karena mereka kurang memiliki asupan makanan bergizi selama di camp pengungsian. Hal inilah yang menurut mereka menyebabkan sistem imun tubuh warga penyintas bisa dipastikan berbeda seperti masyarakat lainnya.
Selain melakukan penyemprotan disinfektan, tim satgas yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil ini, rencanannya akan melakukan pembagian masker dan juga hand sanitizer kepada masyarakat di Kota Palu.
“Setiap hari, minimal harus ada yang kita perbuat untuk masyarakat,” pungkas Wandi. (abd/ap)
Laporan : Adi Pranata