PALU, Kabar Sebeles – Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Palu, meminta Pemerintah Kota Palu untuk tidak gagap dalam melakukan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 atau virus Corona. Pasalnya, meski beberapa rumah sakit telah disediakan untuk menjadi tempat rujukan, namun hal itu dinilai belum cukup jika pencegahannya hanya dilakukan oleh satu pihak.
“Sampai sekarang kita belum melihat tidakan dari Walikota Palu, selaku pimpinan daerah ini. Semua daerah sudah siaga, tapi kenapa wilayah kita yang menjadi salah satu tempat keluar masuknya masyarakat dari luar daerah justru diam saja. Pemkot janglah gagap, harusnya mereka hadir untuk menenangkan masyarakt,” kata salah satu anggota DPRD Palu, Irsan Satria, Minggu (15/03/2020).
Dirinya juga menyebut, kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat juga sangat dibutuhkan. Hal ini guna meberi kepercayan agar tidak terjadi kepanikan berlebih, dan akhirnya berdampak dengan terjadinya kasus tindak kejahatan.
Langkah antisipasi juga perlu dilakukan, seperti memastikan ketersedian stok masker maupun dan hand sanitazer atau antiseptik pencuci tangan.
“Ketersediaan masker maupun hand sanitazer perlu dilakukan pemerintah. Jika memang stoknya tidak tersedia, harus ada langkah antisipasi. Jangan sampai nanti terjadi kepanikan, yang akhirnya berkahir dengan aksi kejahatan,” imbuhnya.
Hal senada juga di utarakan, Mutmainah Korona. Ia meminta walikota bersama seluruh jajaranya berperan aktif dalam kasus ini. Mengingat Kota Palu yang minim akan ketersedian air bersih pasca terjadinya benca alam, pasalnya banyak kelompok rentan manula yang berusia di atas 50 tahun yang secara kesehatan sangat menurun dan dapat memicu percepatan penyebaran virus itu.
“Kami meminta walikota untuk segera mengeluarkan instruksi membentuk satgas pencegahan dan penangahan covid 19. termasuk keterbukaan informasi setiap saat mengenai perkembangan virus ini oleh Humas Kota Palu,” ungkapnya.
Selain sarana penunjang pencegahan, dirinya meminta pemerintah agar memperketa pintu keluar masuk warga Palu yang akan bepergian keluar daerah maupun keluar negeri.
“Pengawasan lebih ketat perlu dilakukan di pintu keluar masuk warga palu yang ingin keluar daerah. Karena tidak semua orang yang masuk melalui bandara di screen suhu badan setiap datang, hanya beberapa orang saja tidak semua orang yang datang. Saya pun tidak di screen suhu tubuh saat tiba di bandara kemarin dulu,” pungkasnya.(Sobirin)
