Tutup
Nasional

Kadis Kesehatan Sulteng Sebut Turis dari Togean Bukan Suspek Corona

×

Kadis Kesehatan Sulteng Sebut Turis dari Togean Bukan Suspek Corona

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah memberi klarifikasi perihal informasi yang beredar di masyarakat yang menyebut warga Negara asing (WNA) asal Perancis yang menjadi turis di kepulauan Togean menjadi suspek Covit 19 atau virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah dr Renny Lamadjido membantah informasi yang menyebar di masyarakat yang menyebut turis Perancis berinisal C (71) yang dievakuasi ke RSUD Ampana karena terjangkit virus corona. Bahkan, Renny Lamadjido pun membantah jika WNA itu sudah menjadi suspek corona.

Advertising

Menurut Renny,  WNA Perancis itu telah menjalani observasi di RSUD Ampana Jumat (28/2/2020) malam. Dari hasil observasi dan hasil laboratorium tim medis menyatakan turis itu tidak mengidap corona dan hanya menderita diare dan dehidrasi yang menyebabkan suhu tubuhnya meningkat.

“Jadi MRS C, turis dari Perancis itu hanya demam dikarenakan diare dan dehidrasi, dan bukan suspek corona. Untuk menjadi suspek Covid atau Corona Virus harus terpenuhi syaratnya yaitu demam di atas 38 derajat, lemas, batuk, flu, sesak napas. Jadi terlalu dini menyebutnya suspek, apalagi suhu tubuhnya baru 37,7 derajat ” kata dr Renny Sabtu (29/2/2020).

Turis Perancis itu sendiri sebelumnya dievakuasi dari salah satu cottage di kepulaun Togean karena mengeluh diare dan demam. Oleh pengelola cottage menghubungi dr Niko, kepala RSUD Ampana untuk menginfokan adanya WNA yang sakit dan meminta dievakuasi ke RSUD.

Sesampai di RSUD Ampana, WNA itu langsung mendapat penanganan medis serta melalui penelitian laboratorium. Hasilnya, WNA itu hanya menderita diare dan dehidrasi.

“Itupun tidak lama setelahnya panas tubuhnya berangsur turun. Namun untuk perawatan lanjutan kami merujuknya ke RSU Luwuk,” kata dr Renny.

Sabtu pagi, WNA itu sudah berada di RSU Luwuk untuk menjalani observasi. Selama di Luwuk pun, kata Renny penanganannya dilakukan layaknya pasien biasa tanpa ada  penanganan khusus.

“Tidak ada perawat dan tim medis menggunakan baju astronot, paling hanya masker saja dan itu biasa,” tandas Renny.(Abdee)

Silakan komentar Anda Disini….