PALU, Kabar Selebes – Masjid Arkam Babu Rahman. Itulah nama sebuah masjid yang tetap berdiri kokoh meski diterjang tsunami tanggal 28 September 2018 tahun lalu. Masjid yang dikenal luas dengan nama Masjid Terapung ini menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Teluk Palu saat itu.
Masjid Terapung ini sejak dulu sebelum bencana alam melanda Palu dan sekitarnya, sudah menjadi objek swafoto bagi masyarakat. Letaknya yang menjorok ke laut membuat masjid ini menarik perhatian masyarakat. Ada yang memang niatnya untuk shalat sekaligus swafoto, dan ada pula sengaja hanya untuk datang foto-foto. Tapi itu dulu.. bagaimana nasibnya kini pascatsunami?
Kini, setelah dihantam gelombang tsunami dahsyat masjid terapung ini masih kokoh berdiri. Meski bergeser beberapa meter dari tempatnya berdiri dahulu, namun masjid ini masih menampakkan keanggunannya.
Sebagai saksi sejarah, masjid terapung ini memang tidak bisa digunakan lagi untuk beribadah. Namun masyarakat masih menyimpan rasa penasaran terhadap masjid ini. Setiap hari masjid ini didatangi warga baik lokal maupun dari luar daerah termasuk dari mancanegara hanya untuk berfoto-foto.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu, Goenawan mengatakan, Masjid Terapung yang terletak di pesisir pantai Teluk Palu di Kelurahan Lere tidak akan dihilangkan oleh Pemerintah Kota Palu.
Pemerintah Kota Palu saat ini sedang berencana menyusun konsep pembangunan dan penataan sektor pariwisata. Salah satu objek yang akan dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata yaitu Masjid Terapung Arkam Babu Rahman.
“Setelah konsep pembangunan dan penataan mesjid terapung sudah terlaksanakan dengan baik nantinya. Pemerintah Kota Palu akan melibatkan organisasi maupun masyarakat untuk mendirikan kreatif lapangan kewirausahaan untuk meningkatkan sektor tenaga kerja dan juga kembali meningkatkan sektor ekonomi masyarakat,” kata Gunawan Selasa (26/2/2020).(Nur Safira Sari – Prakerin SMK Negeri 2 Palu)