PALU, Kabar Selebes – Upaya penyelamatan seekor buaya muara di sungai Palu dari lilitan ban sepeda motor di lehernya sudah di lakukan oleh ahli reptil dari Australia, Matthew Nicolas Wright bersama dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam(BKSDA) Sulawesi Tengah.
Berbagai cara dilakukan seperti memasang trap atau atau kandang jebakan di lokasi dimana sang buaya berkalung ban sering menampakan dirinya.
Namun ada hal yang menarik dari di lokasi penyelamatan buaya berkalung ban yaitu di muara sungai Palu.
Ada sebuah warung yang berjualan kopi dan makanan yang membuat berbeda dari warung tersebut adalah banyaknya pembeli yang sering datang ke lokasi tersebut.
Suriani misalnya salah satu pedagang yang berjualan ditempat tersebut mengaku keuntungan yang ia dapatkan sangatlah banyak dibandingkan sebelumnya.
Dirinya berjualan di lokasi tersebut sejak dua tahun lalu sebelum pascagempa dan tsunami pada 28 September 2018 silam, tepatnya di jembatan IV Palu.
Keuntungan yang ia dapatkan perharinya sekitar lima ratus ribu perharinya ketimbang sebelumnya dan dirinya sangat senang.
“Jika hari-hari biasanya, hanya mendapatkan hasil jualannya sekitar seratus ribu perharinya,”ungakapnya.
Namun dengan adanya buaya berkalung ban yang sering muncul di muara sungai Palu membuat jualannya menjadi laris karena banyak warga yang datang melihat sang buaya berkalung ban serta membeli dagangannya.
Hingga saat ini warga Kota Palu masih terus berdatangan dan memadati muara sungai Palu untuk melihat sang buaya berkalung ban.(ifal)