MOROWALI, Kabar Selebes – Kondisi jembatan utama di Jalan Trans Sulawesi, Desa Dampala, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masih terputus dan belum dapat dilalui.
Kondisi tersebut akibat banjir bandang yang pernah terjadi di wilayah Kecamatan Bahodopi pada Juni 2019. Selama ini, jalan yang dilalui adalah jalan alternatif dan jembatan belly di kompleks perkampungan Bali di Desa Dampala.
Namun, kondisinya saat ini cukup memprihatinkan, karena sudah banyak lubang dan menjadi tempat kubangan air. Kalau musim hujan, jalan menjadi licin dan becek. Kalau musim panas, jalan berdebu dan mengganggu warga di kompleks perkampungan.
“Kami masyarakat disini hanya bisa mengeluh, karena ini tanggung jawab pemerintah, jembatan utama itu harus secepatnya dibangun,” keluh beberapa warga saat ditemui baru-baru ini.
Salah satu perusahaan pertambangan, yakni PT Oti Eya Abadi (OEA), dan PT LBR salah satu kontraktornya, melakukan penimbunan jalan yang berlubang.
“Lubang-lubang di jalan itu kami timbun, supaya kendaraan motor dan mobil tidak terhambat, kami hanya membantu untuk kepentingan bersama,” ujar salah satu Humas PT OEA.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Morowali, Rustam Sabalio mengatakan, bahwa jembatan utama diantara Desa Dampala dan Desa Siumbatu, akan dimulai pembangunannya pada Maret 2020.
“Begitu juga dengan jembatan Bahodopi. Untuk jalan alternatif di kompleks perkampungan Bali itu jalan desa, tapi bisa dianggarkan kalau diusulkan di APBD,” jelas Rustam, saat ditemui di kantornya, Senin (10/2/2020). (Ahyar)