SIGI, Kabar Selebes – Akhir-akhir ini pemandangan yang tidak biasa kerap terlihat di SMP Negeri 21 Sigi, yang terletak di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan. Saat jam pelajaran para siswa di sekolah tersebut kerap terlihat berkeliaran di luar kelas.
Salah satu siswa yang ditemui di sekolah itu mengakui beberpa bulan terakhir proses belajar mengajar di kelas mereka sudah jarang di lakukan. Dikarenakan guru bidang studi mereka tidak hadir. Padahal, sebentar lagi mereka sudah akan menghadapi ujian akhir.
“Sudah lama Pak kami jarang mengikuti mata pelajaran di sekolah karena guru dan kepala sekolah kami jarang masuk, sehingga kami bersama teman-teman lainya hanya datang duduk di depan sekolah dan di kantin sambil menunggu guru yang datang, yang hanya sering datang guru honor sj sesuai jadwalnya, kalau guru kami yang PNS jarang datang pak,”ungkap siswa tersebut.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang wali murid yang enggan di ungkapkan identitas nya, ia mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir ini guru dan Kepala Sekolah SMP 21 Sigi sudah jarang datang kesekolah untuk mengajar.
“Beberpa bulan terakhir ini Guru di SMP 21 Sigi jarang masuk kelas memberikan mata pelajaran kepada siswanya,” ungkap sumber, Sabtu (7/2/2020).
Hal ini kata dia sangat disesalkan, apalagi siswa kelas III, sudah menghadapi ujian akhir kelulusan. Seharusnya para siswa diberikan bekalan untuk persiapan menghadapi ujian.
“Kami berharap Bupati Sigi khususunya dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sigi, segera malakukan peninjauan di sekolah itu. Kami juga berharap kiranya guru tersebut agar diberikan sanksi, belum lagi mereka digaji oleh negara, hanya terima gaji saja tetapi kewajiban tidak dijalankan,” ujarnya kesal.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan sudah Panggil Para Guru
Menanggapi informasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi Kaimudin angkat bicara. Saat di temui pada rapat koordinasi sensus penduduk tahun 2020 bertempat di aula kantor dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi Selasa (11/2/2020), Kaimudin mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil para dewan guru yang ada di sekolah tersebut dan meminta klarifikasi mengenai isu yang beredar tentang tidak adanya proses belajar mengajar itu.
“Kami sudah memanggil mereka sekaligus melakukan peninjauan, sebenarnya bukan karena tidak adanya guru yang mengajar, tetap memang saat ini pihak guru masih dalam proses penempatan tugas” tutur Kaimudin.
Selanjutnya kata dia kurangnya tenaga pendidik di beberapa sekolah yang ada di kabupaten Sigi pihaknya akan menyiasati dengan penempatan guru honorer yang sesuai dengan bidangnya mata pelajarannya.
“Jadi untuk tahun ini kami akan menganggarkan 50 persen dari dana BOS untuk penempatan guru honorer, agar menutupi kekurangan guru di setiap sekolah, semoga ini bisa memenuhi kebutuhan tenaga pendidik yang ada,” harapnya.(Arfiah)