PALU, Kabar Selebes – Perkumpulan Pecinta Hewan Reptil Palu menanggapi terkait sayembara yang digelar oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam(BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah(SULTENG) untuk membebaskan jeretan ban sepeda motor yang menyangkut di leher seekor buaya muara di sungai Palu.
Muhammad Gunanta Putra selaku pencinta reptil Palu mengkritik sayembara yang digelar oleh BKSDA Sulteng itu. Seharusnya pihak BKSDA tidak menggelar sayembara karena membuka jeratan ban dari buaya itu adalah tugas BKSDA.
“Contohnya seperti ini ketika ada kebakaran tidak mungkin pihak Pemadam Kebakaran mengadakan sayembara untuk memadamkan api, seperti itu juga pihak BKSDA untuk membebaskan jeretan ban di leher buaya ini itu merupakan tugas dan kewajiban BKSDA,” kritiknya.
Dirinya juga menyesalkan kenapa harus melibatkan masyarakat untuk menolong buaya ini. Kenapa sebelumnya tidak menolongnya dari dulu. “Jangan nanti ada sayembara baru harus melibatkan masyarakat,” katanya.
Menurutnya dalam membebaskan ban di leher buaya itu ada sisi positif dan juga sisi negatifnya.
“Kenapa saya katakan begitu karena dari sisi positifnya itu kita dapat membuka pola pikir masyarakat betapa pentingnya kita menolong sesama mahluk hidup. Sementara sisi negatif itu akan mengarah kepada pihak BKSDA karena tidak mampu mengatasi masalah ini,” katanya. (ifal)