Tutup
Sulawesi Tengah

Peduli Korban Banjir Rob Sirenja, ACT Salurkan Ratusan Paket Sandang

200
×

Peduli Korban Banjir Rob Sirenja, ACT Salurkan Ratusan Paket Sandang

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan paket sandang kepada 325 kepala keluarga korban banjir rob di Desa Lompio, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala Kamis sore (30/1/2020).

Ratusan paket sandang itu diserahkan langsung  oleh Penanggungjawab Program ACT Sulawesi Tengah Mustafa kepada para korban banjir rob tersebut. Penyerahan bantuan dilakukan di salah satu masjid di wilayah itu dan kemudian dibagikan langsung di rumah-rumah warga.

Penanggung jawab program ACT Sulawesi Tengah Mustafa mengatakan bantuan paket sandang itu berupa pakaian, handuk, selimut maupun pakaian dalam pria dan wanita.

Mustafa juga mengatakan  bantuan itu sangat layak diberikan kepada mereka karena selama ini jika  banjir rob terjadi, rumah mereka direndam banjir yang letaknya tepat di bibir pantai.

“Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang selama ini menjadi korban banjir rob tersebut. Kami di ACT hingga saat ini masih terus membersamai warga Lompio,” kata Mustafa.

Alumni pascasarjana Universitas Padjajaran ini juga mengungkapkan ACT tidak hanya menyalurkan paket sandang namun juga telah membangun masjid permanen, pipanisasi untuk warga  dan bangunan sekolah permanen khususnya di Kecamatan Sirenja.

Salah seorang Sukarelawan ACT Tri Eka Putri (27) yang bertugas mendampingi desa Lompio mengatakan banjir rob terjadi di Desa Lompio sejak pascagempa Bumi dan Tsunami terjadi pada 28 september 2018 silam.

Menurut Eka, saat ini korban banjir rob tersebut kini telah mengungsi ke lokasi dataran tinggi. Namun sebagian warga memilih bertahan di rumah mereka.

“Ribuan warga Desa Lompio itu terdampak banjir rob. Mereka kini tinggal di pondok kebun mereka di dataran tinggi dan sebagian memilih bertahan di rumah mereka di bibir pantai,”ujar Eka.

Eka juga menambahkan jika banjir rob terjadi banjir  tidak hanya menggenangi rumah warga namun juga menggenangi badan jalan. Sehingga akses jalur utama yang menghubungkan kabupaten Tolitoli  dan Buol itu tidak bisa dilalui.(ifal)

Silakan komentar Anda Disini….