PALU, Kabar Selebes- Sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah berpotensi mengalami cuaca ekstrim. Hal ini diakibatkan anomali cuaca yang terjadi sejak awal 2020.
Kepala Stasiun Metereologi Palu, Nur Alim mengaku potensi itu sebagai besar terjadi disejumlah wilayah di Sulteng seperti Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi, Kabupeten Poso, Kabupaten Toli-toli, Kabupaten Morowali, Kabupaten Banggai bersaudara dan sebagai wilayah Boul.
“Tentang fenomena cuaca ini, terjadi anomali di awal tahun. Cuaca ekstrem ini akibat badai tropis, karena badainya cukup jauh jadi kita tidak ekspos,”kata , Senin (13/1/2020).
Anomali cuaca sendiri diperkirakan terjadi hingga akhir bulan Februari mendatang, baik dari segi intensitas curah hujan sedang hingga tinggi yang mengakibatkan terjadinya gelombang dengan angin kencang.
Sehingga diimbau agar masyarakat yang bermukim di area pesisir untuk selalu waspada. Sebab dapat menimbulkan banyak kerugian jika diabaikan.
“Kami selalu update setiap hari mengenai informasi cuaca ini, supaya menjadi bahan pertimbangan masyarakat dalam menjalankan aktivitas terutama nelayan. Kan kasian kalau mereka sudah belanja BBM, kemudian cuaca buruk,”imbuhnya.
Dampak dari cuaca ekstrim ini juga bisa dirasakan masyarakat umum lainnya. Pasalnya jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, tidak menutup kemungkinan dapat memicu longsor.
“Untuk masyarakat yang sering beraktivitas di wilayah lereng agar berhati-hati juga. Sebab dampak anomali cuaca ini tidak hanya dirasakan para nelayan. Bahkan kita juga yang berada di area perkotaan harus tetap waspada,”pungkasnya
Jika kondisi cuaca pada umumnya, musim penghujan seperti saat ini baru akan terjadi di Maret dan April terkhusus untuk Kota Palu.(Sobirin)