PALU, Kabar Selebes – Ecotourism atau ekowisata yaitu pariwisata yang berwawasan lingkungan melalui aktifitas yang berkaitan dengan alam. Wisatawan dan turis domestik diajak melihat alam dari dekat, menikmati keaslian alam dan lingkungannya sehingga membuatnya tergugah untuk mencintai alam. Semuanya ini sering disebut dengan istilah Back-To-Nature.
Gambaran inilah yang mendasari pertemuan Wali Kota Palu, Hidayat bersama tim konsultan individu dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kaitannya untuk pengembangan kawasan ekowisata di Salena dan Lekatu.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ir Budi dan Asep dari konsultan individu ITB, Ir Dharma Gunawan Mochtar (stakeholder), Bappeda Palu, Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Pota Palu Zulkifly S Sos M.Si dan pejabat terkait lainnya. Pertemuan konsultasi tersebut dilaksanakan di kantor Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu, Jumat (6/12)
Pada dasarnya, ekowisata pada wilayah Salena dan Lekatu, kata Wali Kota Palu Hidayat dalam penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara keaslian seni dan budaya, adat-istiadat, kebiasaan hidup (the way of life). “Selain itu, menciptakan ketenangan, kesunyian, memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya.,” katanya.
Dan yang terpenting masyarakatnya juga bisa mendapatakan banyak manfaat dari pengembangan ekowisata tersebut seperti ada lapak untuk perjualan, rumah warga tetap dipertahankan sesuai bentuk aslinya. Sehingga ekowisatanya beragam ada juga kegiatan olahraga sepeda, hingga motor trail dan pararalayang dan beragam kegiatan menarik lainnya.
Hal senada juga disampaikan Ir Dharma Gunawan dari stakeholder terkait bahwa ekowisata berbasis alam, berkaitan dengan pendidikan dan pemahaman lingkungan alam dan dikelola dengan prinsip berkelanjutan.
“Tentunya ekowisata adalah wisata alam asli yang bertanggungjawab menghormati dan melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat,” kata Dharma Gunawan. (*/patar)