SIGI, Kabar Selebes – IBU Foundation, salah satu NGO yang telah mendampingi wilayah terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi pada 28 September 2018 di Sulawesi Tengah hingga saat ini. Dalam periode rehabilitasi dan rekonstruksi, IBU melakukan program pemulihan mata pencaharian yang akan menjangkau nelayan di Desa Lombonga, petani di Desa Sibalaya Utara dan usaha kecil pada kelompok perempuan di Desa Beka.
Kegiatan yang ditujukan kepada petani adalah Program Kebun Keluarga yang merupakan wahana belajar bertani dan beternak di pekarangan/lahan terbatas. Kegiatan ini diikuti oleh 65 rumah tangga di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava dan 51 rumah tangga di Desa Beka, Kecamatan Marawola sejak bulan Juni 2019 sampai Juni 2020.
Program Kebun Keluarga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam pertanian organik, menyediakan pangan dan gizi sehat serta menambah pendapatan rumah tangga bagi warga terdampak bencana.
IBU Foundation juga telah penyaluran tahap pertama Kebun Keluarga berupa DOC Ayam Kampung Super (14 hari) sebanyak 1485 ekor, ayam kampung induk 181 ekor, dan pakan ternak 2800 kg yang diterima oleh 65 rumah tangga di Desa Sibalaya Utara dan 51 rumah tangga Desa Beka. Penyaluran dilakukan Selasa, 3 Desember 2019 di Desa Beka.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sigi Tugiran menyambut baik kehadiran IBU Foundation yang telah membantu DPKH dalam mengembangkan program peternakan khususnya bagi warga terdampak bencana.
“Tenaga penyuluh peternakan kami akan siap membantu mendampingi agar Program Kebun Keluarga IBU Foundation berhasil.” kata Tugiran.
IBU Foundation mewajibkan setiap penerima bantuan sudah menyiapkan kandang sebelum bantuan diberikan. Penerima bantuan juga diwajibkan membawa KTP untuk verifikasi data dan bantuan yang diberikan tidak dipungut biaya. Selain pemberian bantuan, IBU Foundation juga melakukan peningkatan kapasitas kepada rumah tangga penerima bantuan dalam memelihara kebun keluarga dan hewan ternak yang diberikan.
Harapannya, seluruh penerima manfaat dapat memelihara ayam hingga bertelur, dierami dan satu kali masa panen baru boleh dijual. Monitoring kepada penerima bantuan setelah pemberian bantuan akan terus dilakukan untuk memastikan pakan diberikan, kebersihan kandang. (*/patar)