PALU, Kabar Selebes – Satu tahun pascabencana, warga Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu dikagetkan dengan penemuan tujuh kerangka manusia di lokasi likuefaksi Balaroa. Tujuh kerangka itu diduga merupakan korban likuefaksi.
Penemuan kerangka tersebut berawal seorang warga yang sedang memotong besi bekas, kemudian melihat sejumlah tulang tengkorak manusia yang berjumlah 6 orang.
Mengetahui hal itu, warga bahu membahu mengangkat para korban itu ke atas tanah dan menghubungi pihak kelurahan dan kepolisian setempat.
Selain itu, di titik berbeda, warga pencari besi juga kembali menemukan satu kerangka manusia.
Ketujuh korban tersebut saat ditemukan itu dievakusi oleh gabungan Basarnas, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palu, Rabu (30/10/2019) siang.
Pasca dievakusi, dari ketujuh kerangka tersebut dua diantaranya langsung dijemput oleh keluarga.
“Saya kenali istri dan anak saya dari helm yang mereka gunakan, dan ada kartu identitas anak saya di saku pakaian yang bersama tengkorak,” jelas Rustam, keluarga korban yang ditemukan.
Rustam bersama keluarga hanya bisa membawa pulang tengkorak istri dan anak perempuannya, karena tulang bagian tubuh lainnya sudah bercampur dengan tulang korban lainnya.
“Sudah kami kuburan di pemakaman Desa Tinggede,” kata Rustam.
Sementara itu, Kepala Seksi Rescue Damkar dan Penyelamatan Kota Palu Moh Roy mengatakan, timnya sudah berhasil mengevakuasi korban yang ditemukan.
Namun masih ada bagian tubuh korban yang belum bisa diangkat sepenuhnya karena terjepit material.
“Untuk para korban ini, kita menunggu keluarnya untuk jemput, kalau tidak maka kota akan makamkam di pemakaman massal,” ujar Roy sapaannya.
Ria, salah seorang warga pencari besi di lokasi penemuan korban mengatakan, bahwa penemuan korban itu sudah dari hari Selasa kemarin. “Sudah dilaporkan juga kemarin, tapi baru hari ini baru ada tim evakuasi,” terangnya.(ifal)