Tutup
Sulawesi Tengah

Persoalan Sepele, Danru Damkar Morut Dipecat

×

Persoalan Sepele, Danru Damkar Morut Dipecat

Sebarkan artikel ini

MOROWALI UTARA, Kabar Selebes –
Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, Hendra Baoli, 33, dipecat atasannya hanya karena mempertanyakan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) mobil pemadam saat musibah kebakaran terjadi.

Pemecatan itu tertuang dalam surat Nomor 800/113/SPPP-PKD/X/2019 tertanggal 3 Oktober 2019 yang ditandatangani Plt Kepala Satuan Pol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Morowali Utara, Moh. Syukur Laraga, S.STP.

Advertising

Dalam surat itu disebutkan, Hendra Baoli atau biasa dipanggil Herbal, diberhentikan dari tenaga kontrak karena telah mencemarkan nama baik kesatuan.

Meski tidak secara tegas disebutkan apa yang dimaksud “mencemarkan nama baik kesatuan” dalam surat pemecatan itu, namun bisa dipastikan hal itu terkait dengan keluhan para petugas pemadam tentang sulitnya mendapatkan BBM setiap kali terjadi musibah kebakaran.

Puncaknya masalah itu mencuat ketika Hendra memposting masalah itu di grup Facebook (FB) Info Morut tanggal 24 September 2019. Isi postingan itu sebenarnya hanya pemberitahuan telah terjadi kebakaran.

“Hari ini telah terjadi kebakaran di dua titik. Ketika kembali masing-masing ke Pos Induk Kolonodale dan Pos Beteleme, kondisi BBM kami menipis. Mohon doanya agar kami lebih sabar dan giat menghadapi musim kemarau ini”. Itulah inti postingan itu.

Ternyata postingan itu menjadi viral. Sebagian komentar menyesalkan pengurusan BBM di Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Morowali Utara yang lamban dan bertele-tele, padahal kebakaran sifatnya darurat (emergency).

Masalah krisis BBM untuk armada Damkar ini juga sudah dicium Sekretaris Kabupaten Morut Drs. Musda Guntur.

“Kemarin ikut apel hari Senin, dibilang pak Sekda mau diusahakan. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya” begitu salah satu komen di status FB Hendra tersebut.

Selanjutnya, sehari kemudian yakni tanggal 25 September, dua pejabat Satpol PP datang ke Pos Damkar yang berada di belakang kantor Bupati Morut di Kolonodale. Keduanya marah-marah dan menyesalkan kenapa persoalan BBM tersebut bisa keluar dan viral di medsos.

Hendra Baoli yang dihubungi di Kolonodale, Sabtu pagi (5/10/2019), membenarkan telah menerima surat pemecatan dirinya yang ditandatangani Moh Syukur Laraga tersebut.

Menurutnya, status FB yang ditulisnya sebenarnya tidak ada niat untuk mempermalukan korps Damkar Morut. Isi postingan itu biasa saja.

Sementara itu, salah seorang pejabat di lingkungan Pemda Morut yang dihubungi secara terpisah, mengemukakan, krisis BBM untuk armada pemadam kebakaran Morut sebenarnya sudah lama terjadi. Masalah ini semakin terasa selama bulan Agustus dan September bersamaan dengan musim kering yang melanda daerah ini. Dengan seringnya terjadi kebakaran otomatis membutuhkan persediaan BBM yang banyak.

“Mestinya dicari solusinya. Armada pemadam itu harus selalu siap. Baik BBM maupun air di tangki harus selalu terisi. Begitu ada laporan kebakaran harus langsung ke lokasi, bukan baru mau cari BBM atau harus singgah isi BBM dulu di Pertamina,” ujarnya.

Dalam waktu singkat masalah pemecatan Hendra ini menjadi ramai di perbincangkan di FB dan grup WhatsApp (WA). Mereka menilai pemecatan itu dilakukan semena-mena, apalagi tanpa melalui peringatan terlebih dahulu, yakni Surat Peringatan (SP) I dan SP II.

Hendra Baoli merupakan staf paling senior di Pemadam Kebakaran. Ia jadi panutan para yuniornya.
Selain itu, Hendra memiliki keterampilan yang mumpuni karena sudah sering mengikuti pelatihan Damkar di berbagai tempat dan mengoleksi beberapa sertifikat.

Salah satu sertifikat yang dimiliki Hendra adalah Sertifikat Petugas Peran Kebakaran (Fire Fighter) yang diperolehnya di Surabaya, pada Oktober 2014.*

Silakan komentar Anda Disini….