Tutup
Palu Bangkit

Pascabencana Pasigala, CRS dan MDMC Lakukan Proyek PEER

×

Pascabencana Pasigala, CRS dan MDMC Lakukan Proyek PEER

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Setahun sudah bencana gempabumi berlalu, namun pegiat kemanusiaan masih terus bersama untuk membangkitkan Kota Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) seperti sedia kala.

Beberapa lembaga kemanusiaan tersebut di antaranya Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) dan Catholic Relief Services (CRS). Mereka telah melakukan banyak hal di antaranya, proyek persiapan menuju tanggap darurat yang berkualitas atau Preparing to Excel in Emergency Response (PEER).

Advertising

Menurut Matthew McGarry, dari sub regional country representative CRS, PEER adalah inisiatif CRS untuk memperkuat kapasitas lembaga berbasis keagamaan yang ada di Asia dan Timur Tengah.

PEER proyek, kata dia, melaksanakan serangkaian kegiatan dan sumber daya yang beragam termasuk pengetahuan dan keterampilan, untuk peningkatan kapasitas staf dan lembaga agar mampu melaksanakan kegiatan tanggap darurat secara efektif dan efisien.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di antaranya, pendampingan dan magang untuk peningkatan sistem dan operasional lembaga dalam kegiatan tanggap darurat.

Selain itu, pelatihan untuk staf lembaga mitra dalam modul inti program tanggap darurat oleh tenaga ahli dibidangnya, kunjungan silang antar lembaga mitra untuk pembelajaran dan berjejaring.

“Di Indonesia, CRS melaksanakan proyek ini melalui kemitraan dengan organisasi berbasis keagamaan PKPU dan MDMC, yang berkomitmen kuat untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan mereka dalam penanggulangan dan tanggap darurat bencana,” kata Matthew McGarry saat menghadiri Sulawesi Response Program Learning Event dengan tema : “Localization in Action”, di Santika Hotel, Kamis, (03/10/2019).

Tujuan proyek ini, kata dia, untuk mempersiapkan mitra menjadi lebih baik dalam memberikan tanggap darurat dan bantuan kemanusiaan, yang berkualitas dan tepat waktu untuk menyelamatkan hidup dan memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak bencana.

Ditempat yang sama, Budi Setiawan Ketua MDMC PP Muhammadiyah mengatakan, satu hari setelah gempa dan tsunami yang terjadi di Pasigala, 28 September 2018 silam, MDMC dan PKPU HI sudah berada di Palu, untuk mengkoordinasikan respon penanganan bencana di Muhammadiyah dikelola, melalui One Muhammadiyah One Response dengan dukungan penuh LAZISMU, unit dalam organisasi Muhamamdiyah yang melakukan pengumpulan dana kemanusiaan.

“CRS merupakan lembaga luar negeri pertama, yang bekerjasama dengan MDMC untuk penanganan darurat bencana di Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Hubungan kerjasama antara CRS dan MDMC, kata dia, sudah lama terjalin melalui program PEER yang dilaksanakan mulai tahun 2015 untuk mendukung kesiapan MDMC dalam penanganan darurat bencana di Indonesia.

Strategi pelaksanaan, yaitu, memfungsikan poskor MDMC sebagai pusat layanan dengan lembaga mitra, menyiapkan instrument management, melakukan assessment kebutuhan termasuk SDM dan lokasi pos pelayanan.

Selain itu, mobilisasi sumber daya dan konsolidasi SDM Lokal, pengorganisasian masyarakat dan operasional pelayanan sektor.

Sedangkan kegiatan respon yang dilaksanakan di antaranya, pemberian bantuan logistik, pembangunan hunian darurat, pembangunan MCK darurat, pembangunan huntara, pembangunan toilet permanen dan pelaksanaan program Multi Purpose Cash Activity (MPCA). (Sarifah Latowa)

Silakan komentar Anda Disini….