SIGI, Kabar Selebes – Hari keempat usai terbakarnya kamar tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu yang berada di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, petugas Lapas Perempuan bersama pihak Kepolisian masih mencari 9 tahanan yang berhasil melarikan diri saat kebakaran terjadi.
Jumlah itu berkurang dari sehari sebelumnya, yakni 12 orang dari total 46 napi dan tahanan titipan yang telah melarikan diri. Hingga saat ini, Polisi bersama petugas Lapas Perempuan tengah memburu 9 orang yang statusnya masih ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang).
Sebelumnya, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan tim ahli dari Laboratorium Polri Makassar, telah menyimpulkan bahwa api telah membakar sembilan kamar tahanan dan satu kamar mandi, dalam peristiwa kebakaran yang terjadi pada Minggu (29/9/20119) malam di Lapas Perempuan Palu, adalah unsur kesengajaan, atau pembakaran, yang di duga kuat dilakukan oleh para napi dan tahanan titipan perempuan yang berada di lapas tersebut, untuk sengaja melarikan diri.
Hingga kini pihak Kepolisian telah meminta keterangan 44 orang saksi. 36 diantaranya adalah napi yang sempat lari dan sudah tertangkap, tujuh orang petugas lapas, serta 1 orang tahanan yang tidak melarikan diri saat kebakaran terjadi.
Siang tadi petugas Lapas Perempuan kembali berhasil menemukan dan menangkap 1 orang DPO yang melarikan diri ke arah Kabupaten Donggala. Ia di tangkap di Kelurahan Buluri. Sementara 1 orang tahanan diamankan setelah menyerahkan diri ke Ditnarkoba Polda Sulteng pada Rabu (2/10) malam, dan di jemput Kalapas Perempuan Palu, Yohani Widayati bersama petugas Lapas Perempuan.
“Semalam itu saya pulang dari kantor sekitar jam delapan lewat. Pas sampai rumah, baru saja mau buka pintu rumah, handphone saya berdering. Begitu saya angkat, rupanya telepon dari Ditnarkoba Polda Sulteng yang menginformasikan ada satu orang telah bersama mereka. Saya langsung hubungi teman dan kami pergi menjemput di Polda Sulteng,”ujar Yohani Kamis (3/10).
Menurut yohani, pihaknya terus mengoptimalkan pencarian para tahanan yang melarikan diri. Mereka bekerja sama dengan aparat Kepolisian, di bantu TNI, dan masyarakat untuk memberikan informasi mengenai keberadaan para DPO.
“Kami masih tetap optimal untuk pencarian. Kami kerja sama dengan pihak Kepolisian setempat, dengan Kodim, dan kami dibantu juga dengan masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi. Kami juga menghubungi instansi dari luar, Lapas Parigi, Rutan Parigi, jadi kami saling kontak kalau ada informasi, kami langsung meluncur,” terang Yohani.
Yohani Widiyati mengimbau kepada sisa tahanan yang masih berada di luar Lapas untuk segera kembalo, karena petugas Lapas di bantu aparat Kepolisian akan terus mencari mereka hingga ketemu. Ia berharap kejadian pembakaran seperti ini tidak terulang kembali.
“Harapan ke depan yang kami inginkan, ya mudah-mudahan gak akan terjadi seperti yang ini lagi. Cukup satu kali, untuk yang pertama dan terakhir,” tandasnya.
Meski telah kondusif, namun sampai hari ini Lapas Perempuan palu masih di jaga oleh Personil Sabhara dari Polres Sigi, sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di Lapas Perempuan Palu.(Mitha)