MOROWALI, Kabar Selebes – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melibatkan dua unit truk sampah ke pemerintah Kabupaten Morowali. Pehibahan dua unit truk itu bertujuan untuk membantu program penanggulangan sampah di Kabupaten Morowali.
Penyerahan hibah dua unit truk sampah itu dilakukan Senin (30/9) di halaman Kantor Bupati Morowali. Pihak PT IMIP diwakili oleh Direktur Operasional, Irsan Widjaja sedangkan dari pemerintah diwakili Bupati Morowali, Drs Taslim.
Pemerintah Kabupaten Morowali menyambut positif hibah dua unit truk sampah tersebut. Pasalnya, mereka membutuhkan tambahan armada truk untuk mengangkut sampah.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT IMIP atas bantuan dua unit truk sampah ini. Semoga bantuan ini bisa membantu penanggulangan sampah khususnya di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Bahodopi, “kata Bupati Taslim.
Menurut bupati, bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Morowali membuat produksi sampah juga meningkat. Peningkatan jumlah penduduk itu akibat tumbuhnya industri di Kabupaten Morowali.
” Tumbuh dan berkembangnya industri seperti di kawasan PT IMIP menjadikan daerah kita ini menjadi tujuan warga dari daerah lain untuk mencari pekerjaan. Inilah yang menjadi faktor utama bertambahnya jumlah penduduk di sini, ” kata bupati.
Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja mengatakan, pihaknya berharap penyerahan hibah dua unit truk bisa membantu program kebersihan yang sedang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Morowali.
” Harapannya, dua unit truk ini bisa digunakan untuk membantu program memerangi sampah oleh pemerintah Kabupaten Morowali, ” kata Irsan Widjaja.
Irsan Widjaja mengatakan, terkait penanggulangan sampah, pihaknya sebelumnya juga sudah membagikan ratusan tong sampah di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Bahodopi.
Sementara di internal kawasan PT IMIP Morowali sendiri, kata Irsan, manajemen sedang mengkampanyekan dan menghimbau karyawan yang jumlahnya lebih dari 30 ribu orang untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
“Dalam waktu dekat kami akan membagi bagikan tumbler kepada seluruh karyawan di kawasan PT IMIP. Kenapa tumbler, karena setelah dilakukan penelitian, produksi sampah plastik terbanyak adalah botol bekas air kemasan plastik sekali yang biasa digunakan untuk membungkus misalnya tas kresek, ” pungkas Irsan Widjaja. (*)
