PALU, Kabar Selebes – Tepat satu tahun bencana pada 28 September 2018 silam, diperingati warga dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan puluhan pelajar dari sejumlah sekolah dasar di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat ini. Mereka mengujungi area bekas likuefaksi Balaroa, Sabtu (28/9/2019) pagi.
Puluhan pelajar tersebut melakukan tabur dimulai sekitar pukul 08.00 wita. Tabur bunga ini untuk mengenang para korban yang meninggal pada saat gempa 28 September silam.
Beberapa sekolah dasar yang terdampak dan siswanya menjadi korban, yakni SDN Inpres Perumnas Balaroa, SDN Balaroa, SDN Inpres Balaroa, dan MIS Al Muhajirin Balaroa.
Kepala SDN Inpres Perumnas Balaroa, Sitti Utari menjelaskan, tabur bunga dilakukan dalam rangka mengenang masyarakat khususnya pelajar sekolah dasar yang menjadi korban likuefaksi.
Untuk siswanya sendiri, ada sebanyak 53 orang yang menjadi korban ganasnya bencana gempa bumi dan likuefaksi.
“Sebagian ada yang ditemukan, sebagian lagi sampai detik ini belum diketahui di mana jasadnya,” jelas Sitti.
Lanjut Sitti, bahwa ada sejumlah orang tua siswa yang mengambil tanah likuefaksi Balaroa yang diyakini tempat anaknya hilang dan tertimbun.
Tanah itu kemudian dipindahkan ke lingkungan tempat pemakaman umum kemudian diberikan nisan. Selama prosesi tabur bunga itu, kesedihan tampak dari sejumlah pelajar.
Bahkan ada beberapa di antara mereka yang tak sanggup menahan air mata. Sebab, bagi siswa yang selamat, tak sedikit dari mereka yang kehilangan keluarga. (ifal)