Tutup
Pelesir

Bangkit Pascabencana, Inilah 3 Objek Wisata Palu yang Harus Anda Kunjungi

2821
×

Bangkit Pascabencana, Inilah 3 Objek Wisata Palu yang Harus Anda Kunjungi

Sebarkan artikel ini
Salah satu spot foto di Tugu Nosarar Nosabatutu.(Foto:Istiana)

KOTA PALU dikenal sebagai kota empat dimensi. Kota ini memilik banyak cerita juga memiliki ragam potensi alam. Konon, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah ini terbentuk dari dahsyatnya bencana alam ratusan tahun silam.

Dari sejumlah literatur, bencana alam sudah terjadi di lembah Palu sejak berabad-abad silam. Bencana inilah yang membentuk lembah Palu menjadi pemukiman. perubahan struktur alam itu pula yang membuat tanah Palu menjadi indah dan membentuk sejumlah panorama alam yang indah.

Potensi alam inilah yang kemudian membuat sejumlah lokasi menjadi objek wisata yang sangat menawan. Memang, sejak bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi tanggal 28 September 2018 yang lalu, banyak objek wisata itu yang rusak dan terpuruk. Namun kini objek-objek wisata di Kota Palu itu mulai bangkit.

Nah, jika berkunjung ke Kota Palu memang akan merasa kurang afdal rasanya jika tidak mengunjungi objek wisata yang ada di sini. Selain menawarkan keindahan, banyak cerita menarik di dalamnya. Nah ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi dan tidak jauh dari pusat kota.

1. Hutan Kota Kaombona

Hutan Kota Kaombona (Foto:Istiana)

Kawasan Hutan Kota Kaombona ini merupakan objek wisata baru Pascabencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi 28 September 2018 lalu, dan menjadi salah satu tempat favorit, khususnya di akhir pekan. Letak tidak jauh dari pusat kota tepatnya di Jalan Jabal Nur, Kelurahan Talise , Kecamatan Mantikolure memudahkan wisatawan berkunjung ketempat ini. Hutan kota menjadi magnet bagi warga Kota Palu untuk berswafoto.

Hal yang menjadi magnet bagi warga untuk berswafoto,adalah pohon – pohon peninggalan Ibu Tien Soeharto.
Pohon-pohon ini ditanam Tien Soeharto saat mengunjungi Sulteng pada April 1971 itu, tumbuh dengan dedaunan yang tampak kering, serta batang yang kokoh. Selain itu di lokasi ini juga disediakan baju hanboek (baju adat korea) untuk pengunjung yang ingin berswafoto ala korea.

Baju hanboek di hutan Kota Palu. (Foto:Istiana)

Salah satu pengunjung Anha misalnya datang untuk berswafoto di lokasi ini. Ia mengaku menyukai suasana alam dengan pepohonan yang berjejer di sekitar.

“Suasana disini nyaman, karena sekarang sulit dapat wisata alam dan tempat berkumpul bersama teman pasca bencana kemarin, tempat ini selain suasananya alamiah, banyak kuliner dan kita juga bisa mengabadikan foto bersama teman dan keluarga,” tuturnya.

Di tempat ini juga disediakan fotografer bagi wisatawan yang ingin berfoto ala korea. Hanya dibanderol Rp10.000 rupiah anda sudah bisa memakai hanboek (baju khas korea) dan bersolek ala orang korea.

 

 

2. Tugu dan Gong Perdamaian

Tugu dan Gong Perdamaian Palu(Foto:Istiana)

Tugu perdamaian atau dikenal juga dengan nama Tugu Nosarara Nosabatutu yang artinya bersaudara dan bersatu. Tugu ini berada di ketinggian 1000 kaki di atas permukaan laut dan merupakan ikon lainnya dari kota Palu yang juga dikenal sebagai salah satu tempat wisata di Palu yang instagramable. Tugu ini diresmikan oleh mantan Kapolda Sulawesi Tengah Dewa Parsana 11 Maret 2013. Selain itu disana juga terdapat gong perdamaian. Gong perdamaian merupakan upaya pencegahan terulang kembali konflik kekerasan sosial seperti di Poso.

Sebelum gempa tugu perdamaian memang sudah ramai dikunjungi oleh warga setempat ataupun wisatawan. Setahun pascabencana Tugu dan Gong Perdamaian tetap menjadi lokasi favorit warga Palu dan wisatawan untuk menikmati pemandangan dari Bukit Tondo.

Salah satu spot foto di Tugu Nosarar Nosabatutu.(Foto:Istiana)

Dwi, salah seorang pengunjung mengaku telah mengunjungi tugu perdamaian dua kali, sebelum dan sesudah gempa. Ia mengatakan pascabencana, objek wisata tugu perdamaian sudah banyak mengalami perubahan.

“Sebelum gempa beberapa bangunan belum rampung, tapi sekarang sudah mulai rampung semua, hanya saja perlu ditambahkan penerangan supaya saat kita pulang tidak terlalu gelap,” jelasnya.

Selain tugu dan gong perdamaian wisatawan juga dapat berfoto di anjungan yang telah disediakan sambil melihat pemandangan matahari terbenam.

 

 

3. Souraja (Banua Oge)

Souraja Banua Oge (Foto:Istiana)

Bukan hanya keindahan alam, objek wisata sejarah juga bisa kita temui ketika berkunjung ke Palu. Sebut saja Souraja. Berwisata ke Souraja dapat menjadi pilihan bagi anda yang menggemari wisata sejarah. Lokasinya yang terletak di tengah kota dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi.

Souraja berarti rumah raja yang dibangun pada 1892. Pembangunan Souraja dikepalai oleh Amir Pettalolo, menantu dari Raja Palu Yodjokodi yang memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Palu dari Siranindi ke Lere.

Untuk membangun Souraja, sebagian besar tenaga kerjanya didatangkan dari Banjar. Sehingga nampak khas arsitektur etnis Banjar di bangunan tersebut.

Souraja menjadi tempat kediaman raja Palu hingga 1942. Kemudian di masa penjajahan Jepang, bangunan ini beralihfungsi sebagai tangsi militer, meski masih menjadi kantor pemerintahan raja Palu. Dan hingga saat ini souraja diambil alih oleh pemerintah dan dijadikan cagar budaya.

Suasana di dalam souraj Banua Oge (Foto:Istiana)

Bangunan bergaya rumah panggung ini punya cerita tersendiri saat gempa tsunami melanda, bangunannya tetap kokoh saat diguncang gempa M 7,4 pada 28 September 2018, dan selamat dari terjangan tsunami. Meski letak bangunan miring 10 cm ke selatan.

Mehdiantara Datupalinge, ketua pengawas cagar budaya Kota Palu yang juga merupakan turunan Magau Palu (cucu raja palu) menuturkan, souraja memang menjadi salah satu tujuan wisata warga dan wisatawan untuk lebih mengenal tentang peninggalan bersejarah.

Mehdi mengatakan saat terjadi gempa bangunan souraja masih terlihat kokoh meski mengalami kemiringan.

“Setelah gempa memang bangunan souraja agak miring ke selatan, kira kira 10 cm, tapi bangunannya tetap kokoh, karena arsitektur bangunan memang tahan gempa dan barang-peninggalan juga aman. Saat ini souraja masih ramai dikunjungi wisatawan,”jelas Mehdi.

Nah bagi anda yang ingin mengisi liburan dengan nuansa edukatif dan historis, objek wisata yang satu ini layak menjadi salah satu destinasi utama anda jika berkunjung ke Kota Palu.(Istiana)

Silakan komentar Anda Disini….