PALU, Kabar Selebes – Ratusan warga kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu Rabu 19 September 2019 pagi mendatangi Kantor Dinas Sosial Kota Palu. Mereka menanyakan tentang kejelasan terkait penyaluran bantuan jaminan hidup (jadup) kepada warga yang terdampak bencana, 28 September 2018 lalu.
Menurut Sekjen Pasigala Center, M Khadafi Badjerey mengungkapkan sebanyak 2.160 KK ini akan diusulkan sebagai data tambahan penerima Jadup usai melakukan pertemuan bersama perwakilan masa aksi serta Plt Kepala Dinas Sosial Kota Palu.
Khadafi juga mengatakan, data 2.160 KK ini nantinya akan diverifikasi dan validasi kembali pihak kelurahan, untuk kemudian dimasukan dalam format pengisian Kemensos, selanjutnya akan diserahkan kembali dalam bentuk hard copy dan softcopy kepada Dinsos Kota Palu.
“Jadi dalam waktu dekat ini, pihak kelurahan akan mengumpulkan warga terdampak, untuk dilakukan verifikasi dan validasi,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut juga sudah disepakati, bahwa bagi 21 KK, di Kelurahan Palupi akan menerima Jadup dalam waktu dekat ini agar ditunda lagi.
Penundaan ini, dilakukan agar tidak terjadi konflik sosial ditengah masyarakat, dimana ada ribuan warga terdampak, namun masuk data valid terdapat didinsos penerima jadup, hanya puluhan saja.
“Sementara ribuan warga terdampak, sudah berulang kali menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK), baik kepada RT/RW setempat maupun kelurahan,” ujarnya.
Salah satu warga terdampak, Abdul Kadir Musa, mengaku walau rumah ditinggalinya hancur, namun dia bersama keluarganya tidak masuk dalam daftar penerima jadup.
Plt Kadinsos Kota Palu, Muh Nur Sidik, mengatakan pihaknya akan menerima penginputan data dari kelurahan, sudah dalam bentuk format Kemensos.
“Data ini nantinya akan didorong ke dinsos Provinsi, bersama-sama warga dan Pasigala Center untuk diperjuangkan, ” katanya. (ifal)