PALU, Kabar Selebes – Hampir setahun pasca bencana alam gempa bumi, tsunami serta likuefaksi , kondisi bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Alkhairaat Kabonena Kecamatan Ulujadi Kota Palu, Sulawesi tengah memprihatinkan. Aktifitas belajar mengajar terpaksa dilakukan di halaman sekolah dengan mengunakan bangunan sekolah sementara.
Dari pantauan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah pada 12 September lalu, kondisi fisik bangunan sekolah rusak berat. Dinding bangunan dan lantai retak. Bahkan Struktur bangunan miring dan tidak layak digunakan untuk aktifitas belajar mengajar.
Menurut Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Alkhairaat Kabonena, Aiman, mengatakan pasca gempa bumi pada 28 September 2018 silam, aktifitas belajar mengajar dilakukan di SDN Kabonena karena kondisi bangunan sekolah mereka tidak memungkinkan untuk digunakan.
“Kemarin kami hanya menumpang di SDN Kabonena selama lima bulan. Kami memanfaatkan ruangan gudang di SDN itu untuk pakai belajar,” kata Aiman kepada tim ACT di sela-sela aktifitas belajar mengajar.
Aiman juga mengatakan bangunan sekolah sementara yang terbuat dari kayu dan beratapkan rumbia yang digunakan saat ini merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu.
“Kemarin pihak Disdik Kota Palu memberikan kami bantuan berupa material dan kemudian kami yang menanggung pembangunannya. Setelah tahun ajaran baru kemarin kami langsung menggunakan bangunan sementara tersebut untuk aktifitas belajar mengajar,” ujar Aiman.
Pihak sekolah sangat bersyukur dengan adanya bantuan sekolah sementara. Namun terdapat sejumlah kendala jika aktifitas belajar mengajar selesai dilakukan seperti keamanan sekolah.
“Biasanya Sekolah sementara kami dimasuki oleh kambing bahkan sapi karena bagunan sekolah sementara kami tidak menggunakan dinding. Apalagi pagar sekolah juga rusak karena gempa sehingga siapapun bisa masuk ke sekolah kami,”tutur Aiman.
Saat ini jumlah murid TK Alkahirat Kabonena sebanyak 48 orang, 28 orang diantaranya murid laki-laki. Sementara jumlah guru tujuh dengan kepala sekolah.
Pihak sekolah berharap bantuan dari semua pihak agar bangunan sekolah mereka kembali dibangun. Sehingga aktifitas belajar mengajar dapat kembali dilakukan di dalam ruangan yang aman dan nyaman.
Humas ACT Cabang Sulawesi Tengah Chandra mengatakan saat jni pihaknya sedang menggalang dana melalui website kitabisa.com.
“Selain itu, penggalangan dana kepada mitra juga dilakukan melalui cabang ACT seluruh Indonesia,” katanya. (*/patar)
FOTO-FOTO: