PALU, Kabar Selebes – Walikota Palu bersama sejumlah jajarannya meninjau sejumlah proyek reguler maupun proyek pascabencana, Minggu, 15 September 2019.
Lokasi pertama yang dikunjungi Walikota Palu Drs Hidayat, M.Si beserta rombongan yaitu pembangunan Eco Tourism Salena yang berlokasi di kelurahan Buluri, kecamatan Ulujadi, Kota Palu.
Pembangunan Salena yang didalamnya terdapat landasan pacu untuk Paralayang, arena Downhill, dan lain-lain ini sebagai upaya Pemerintah kota Palu memanfaatkan dimensi gunung yang ada di Ibu Kota provinsi Sulawesi Tengah tersebut.
Sebagaimana diketahui, kota Palu dikenal sebagai kota empat dimensi dengan potensi alamnya yang sangat indah di antaranya yakni dimensi gunung, bukit, sungai, dan dimensi teluk.
Walikota menduga dimensi-dimensi itulah yang menjadi mutiaranya kota Palu sebagaimana dikatakan oleh Presiden Soekarno saat berkunjung ke kota tersebut dan mengatakan bahwa ‘Kota Palu merupakan rangkaian Mutiara di Khatulistiwa.’
“Salah satu mutiaranya yang mungkin dimaksud oleh Bung Karno itu adalah Salena ini. Olehnya kita terus mengungkap mutiara-mutiara yang ada di kota Palu,” ungkap Hidayat.
Walikota meninjau langsung lokasi tersebut dengan menaiki motor trail bersama Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pemukiman Rizal Abdul Rauf, Kabag Humas Gunawan, Kabag Pengadaan Barang/Jasa Akram serta para jurnalis.
Selanjutnya, rombongan meninjau pembangunan jalan sepanjang tujuh kilometer yang akan menjadi jalur lingkar dalam. Jalan tersebut nantinya akan menghubungkan Jalan Dayodara hingga ke Pantoloan dengan melalui lokasi- lokasi pembangunan hunian tetap bagi korban bencana.
Hidayat melihat langsung sejumlah alat berat bekerja membongkar bukit-bukit untuk dibangun jalan raya.
Selain itu, Walikota juga meninjau langsung perkembangan pembangunan Jembatan V kota Palu.
Jembatan yang akan menghubungkan dua kelurahan yakni Tatura Selatan dan Nunu tersebut dikerjakan oleh kontraktor nasional PT. Bumi Duta Persada selama 180 hari kerja atau selama enam bulan sejak bulan Juli 2019.
“Ditargetkan jembatan ini rampung pada akhir Desember 2019,” ujar Humas PT Bumi Duta Persada Taufik Kamase.
Sebagaimana diketahui, rencananya Jembatan V ini akan dibangun dengan ornamen Lalove atau alat musik suling khas Palu dan diberi nama Jembatan Lalove, sehingga bukan hanya sisi kualitas saja yang dipertimbangkan, akan tetapi juga sisi estetikanya.
“Jembatan menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Selain memudahkan akses transportasi juga untuk mengurai kemacetan di dalam kota,” ujar Hidayat. (Patar)