PALU, Kabar Selebes – Hijrah Fest 2019 Road to Palu tidak lama lagi akan segera digelar. Sesuai jadwal, iven akbar ini akan digelar bersamaan dengan satu tahun bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala tanggal 28 September 2019, dengan tema Hijrah After Disaster.
Ketua Panitia Hijrah Fest 2019, Abdul Khair Rusda mengatakan digelarnya acara ini bertujuan untuk menjadi media pemersatu bagi komunitas yang bergerak di syiar dan dakwah Islam.
“Karena kita tahu bahwa komunitas hijrah saat ini tumbuh seperti jamur di musim hujan dan magnet bagi masyarakat,” kata Abdul Khair Sabtu (14/9/2019).
Menurutnya, hingga sekarang ini yang menjadi problem di masyarakat adalah bagaimana komunitas hijrah itu masih terlihat berjalan sendiri. Sehingga, tidak memberikan efek yang lebih besar.
“Masing-masing komunitas hijrah masih bergerak hanya di ruang lingkup yang kecil. Maka dari itu, iven ini hadir untuk menghimpun kekuatan kecil menjadi sebuah komunitas yang besar,” ujarnya.
Ia berharap setelah acara Hijrah Fest 2019 Road to Palu dilaksanakan, nantinya komunitas hijrah ini sudah bisa bersinergi dalam hal program. Sehingga, ke depan gelombang hijrah di masyarakat semakin membesar.
“Itulah yang ingin kita capai bersama-sama, semakin mendukung antara komunitas hijrah. Kita juga tidak akan berhenti sampai di sini, masih banyak program ke depan yang kami lakukan,” harapnya.
Ia menambahkan bahwa proses hijrah itu dianggap sebagian orang sebagai aktifitas tertutup atau tidak ingin diketahui oleh orang lain. Namun, pihaknya merubah paradigma tersebut dengan konsep lebih menarik.
“Mungkin mereka sebagian masih malu mengikuti kajian Agama. Kami akan rubah pola pikir masyarakat bahwa hijrah itu bukan hanya sebatas kajian. Tetapi, belajar agama lebih menyenangkan dan bisa tampil keren, tanpa meninggalkan filosofi atau nilai islam yang bisa kita langgar,”tuturnya. (ifal)